JAKARTA, KOMPAS — Permintaan pergudangan modern untuk logistik di kawasan industri diprediksi tumbuh melambat tahun ini. Meski demikian, tahun ini diprediksi akan ada penambahan suplai pergudangan untuk logistik hampir 500.000 meter persegi di wilayah Jabodetabek.
Head of Industrial and Logistic Services Colliers Indonesia Rivan Munansa mengemukakan, permintaan pergudangan modern yang selama ini didominasi oleh sektor e-dagang terus menurun seiring melandainya pandemi Covid-19. Bahkan, permintaan pergudangan modern lebih rendah dibandingkan sebelum masa pandemi.
Beberapa industri e-dagang yang semula berencana memperluas ruang gudang modern, menunda rencana ekspansi. Perlambatan bisnis e-dagang itu turut dipicu gaya hidup sebagian masyarakat yang kembali berbelanja secara luring dan melemahnya daya beli. Meski demikian, ia optimistis kebutuhan belanja daring masih terus ada sehingga bisnis e-dagang dan pergudangan modern akan bangkit pada tahun depan.
”Permintaan pergudangan modern sangat melambat, bahkan ada yang lebih rendah dari sebelum pandemi. Selama pandemi perkembangan bisnis e-dagang sangat cepat sehingga ekspansi pergudangan modern tumbuh pesat. Saat ini orang kembali ke kehidupan normal sehingga belanja daring turut berkurang,” kata Rivan, saat dihubungi, Kamis (13/4/2023).
Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar mengemukakan, permintaan pergudangan konvensional dan pergudangan modern berhubungan erat dengan kegiatan produksi. ”Permintaan pergudangan logistik dan ruang-ruang gudang sangat berhubungan erat dengan peningkatan kegiatan produksi. Kalau permintaan produk meningkat, otomatis kebutuhan baku dan penolong akan meningkat sehingga gudang-gudang akan lebih terisi,” ujarnya, saat dihubungi, Kamis (13/4/2023).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/04/13/permintaan-pergudangan-modern-diprediksi-melambat
Salam,
Divisi Informasi