JAKARTA. PT Pertamina berniat membangun kilang minyak baru di Bojonegara, Serang, Banten. Hal ini tidak terlepas dari penawaran Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan kepada Pertamina untuk membangun kilang minyak di lahan PT Pelindo II di Bojonegara.
Muhammad Harun, Vice President Corporate Communication, Pertamina mengatakan, tawaran untuk menggunakan lahan seluas 300 hektare (ha) ini dapat membantu upaya Pertamina menjaga pasokan bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri. Maklum, selama ini perusahaan minyak plat merah ini selalu mengalami kesulitan dalam upaya pembebasan lahan untuk membangun kilang baru.
Sayang, Harun belum dapat mengungkapkan berapa investasi dan kapasitas untuk rencana pembangunan kilang tersebut. “Tim kami akan menindaklanjutinya dengan melakukan kajian feasibility study (uji kelayakan usaha),” katanya saat dihubungi di Jakarta, Minggu (1/4).
Dia hanya memastikan, kilang tersebut bakal dibangun dengan menggandeng pihak asing yang saat ini telah berkomitmen untuk bekerjasama dengan Pertamina. “Kami akan melihat kemungkinannya karena memiliki dua rencana proyek kilang dengan Saudi Aramco dan Kuwait Petroleum,” ujarnya.
Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengatakan, lahan Pelindo II di Bojonegara dapat dimanfaatkan sebagai pengolahan minyak Pertamina dari sejumlah sumur minyak mereka di Pulau Jawa.
Menurut Dahlan, Pelindo II antusias dengan pemanfaatan lahan tersebut. Itu karena Pelindo sedang fokus mengembangkan terminal peti kemas di Kali Baru, Jakarta Utara.
Semula lahan ini akan digunakan Pelindo II untuk membangun area pelabuhan. Namun karena Pelindo II tengah sibuk membangun pelabuhan Kalibaru, aset berupa tanah tersebut menjadi terlantar. Kondisi ini seakan menjadi jawaban bagi Pertamina, yang selama ini selalu kesulitan untuk mencari lahan untuk pembangunan kilang.
Dahlan mengatakan, sebenarnya ada investor Arab Saudi yang berminat bekerjasama dalam pembangunan kilang minyak di tahun 2011. Namun, niat itu terkendala oleh sulitnya mendapatkan lahan yang cocok dan proses pembebasan lahan. “Sejak tahun lalu investor menyampaikan komitmen investasi. Namun dengan syarat tanah sudah beres disiapkan pemerintah Indonesia,” katanya.