SURABAYA – PT Pertamina (Persero) Perkapalan tahun ini berenncana membuka tender pembangunan 10 unit kapal tanker baru senilai USD200 juta. Dari jumlah itu,enam unit diantaranya berbobot 17.500 long tonage dead weight (LTDW).
“Untuk kapal dengan bobot diatas 35.000 LTDW, tender dilakukan secara internasional. Jadi perusahaan-perusahaan galangan kapal asing bisa ikut terlibat dalam pembangunan kapal ini. Jika bobotnya dibawah 35.000 LTDW, tender di-lakukan didalam negeri. Karena itu sudah jadi komitmen kami. Kami berharap,pembangunan kapal dilakukan perusahaan galangan kapal dalam negeri sendiri,”ujar Senior Vice President PT Pertamina (Persero) Perkapalan,Suhartoko.
Dia menambahkan, saat ini, jumlah kapal Pertamina yang sedang dibangun sebanyak 15 unit. Sembilan unit dibangun di perusahaan galangan kapal dalam negeri.Di antaranya dibangun di PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), PT Penataran Angkatan Laut (PAL) Surabaya, di galangan kapal Lampung dan Batam. Sisanya,enam unit dibangun di China dan Jepang.
Pembangunan kapal ini,selain untuk mengurangi jumlah kapal sewa, juga untuk mengganti kapal Pertamina yang berusia lebih dari 30 tahun.Dari 47 unit kapal milik Pertamina, setidaknya ada, 10 kapal yang usianya sudah diatas 30 tahun. “Dengan memiliki kapal sendiri, kegiatan operasional jadi fleksibel.
Mulai dari distribusi maupun mengimpor BBM (bahan bakar minyak). Jika kapal itu sewa, operasionalnya harus sesuai perjanjian bersama,” tandas Suhartoko. Pembangunan kapal-kapal baru dari Unit Bisnis Strategis (SBU) Pertamina ini untuk pemenuhan target kepemilikan kapal milik sendiri sebesar 50%, dari total kapal beroperasi sebanyak 180 unit. Jumlahkapal milik Pertamina saat ini masih sekitar47unitkapalatausekitar 25% dari total unit kapal yang dioperasikan. lukman hakim