Bisnis logistik masih melihat digital disruption (disrupsi digital) belum menjadi ancaman saat ini. Meski ke depan, digital disruption disadari akan menjadi tantangan besar bagi industri ini.
“Para pengusaha logistik dan kargo sempat ketar ketir ketika awal munculnya jasa logistik dan pengiriman yang disediakan oleh perusahaan aplikasi. Bisa habis kita, ” kata Direktur Utama Dinamika, Makmur Sentosa, Daniel Utomo, Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Namun ternyata, Ia melanjutkan, jasa tersebut yang melayani B2C (business to customer) cukup berat untuk merambah bisnis logistik B2B (business to business). Pasalnya, masing-masing perusahaan yang memesan jasa logistik memiliki kriteria yang berbeda-beda. Belum lagi saat adanya risiko kerusakan dan kehilangan barang-barang yang diangkut, kondisi ini belum bisa dijawab oleh perusahaan aplikasi yang melayani jasa logistik.
“Apakah mereka mau menanggung risiko saat ratusan minuman kemasan botol mengalami kerusakan atau hilang di tengah jalan,” kata Daniel.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi