Sejarah baru saja ditorehkan di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta setelah kapal pembawa kontainer MV CMA-CGM Titus berkapasitas 8.469 TEUs merapat di pelabuhan itu.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 23 hari dari Amerika Serikat, akhirnya tepat Minggu (9/4) pukul 05.20 WIB, kapal kontainer raksasa itu bertambat di dermaga PT Jakarta International Container Terminal (JICT).
Kapal berbobot 95.367 ton, dengan panjang 335 meter milik perusahaan pelayaran Compagnie Maritime d’Affretement-Compagnie Generali Maritime (CMA-CGM) menjadi kapal terbesar yang pernah sandar di pelabuhan yang terletak di teluk Jakarta tersebut.
Quantum Leap
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang hadir meninjau langsung aktivitas bongkar muat kapal CMA-CGM Titus mengapresiasi pencapaian BUMN itu dapat mendatangkan kapal kontainer raksasa itu. “Ini suatu langkah quantum leap yang luar biasa,” ujarnya.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi menyatakan dengan kapal besar ongkos yang harus dikeluarkan menjadi lebih kecil. “Langkah awal yang bagus,” ujarnya.
Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi juga menilai penggunaan kapal kontainer berkapasitas besar menurunkan biaya pengiriman kontainer yang akan ditanggung eksportir maupun importir, sehingga akan mempengaruhi biaya logistik nasional.
“Persinggahan kapal berkapasitas besar di Pelabuhan Tanjung Priok tersebut sangat penting bagi perekonomian nasional karena pada saat ini sekitar 65% volume ekspor impor Indonesia melalui pelabuhan itu,” jelasnya.
SCI menilai potensi Indonesia mempunyai international transshipment port sangat besar. Berdasarkan data UNCTAD, 45% dari seluruh komoditas dan produk yang diperdagangkan di dunia dengan nilai US$1.500 triliun per tahun dikapalkan melalui Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Senin, 10 April 2017
Salam,
Divisi Informasi