×
Supply Chain Indonesia Video Channel
QUESTIONS? CALL: +62 22 720 5375 +62 821 1515 9393

Supply Chain Indonesia

Supply Chain Indonesia

Lembaga Pendidikan, Pelatihan, Konsultasi, Penelitian, Pengkajian & Pengembangan Logistik

+62227205375
Email: sekretariat@SupplyChainIndonesia.com

SUPPLY CHAIN INDONESIA
Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

  • BERANDA
  • PROFIL
  • AGENDA
    • Agenda 2023
    • Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • Warehouse Management
    • E-Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
      • Supply Chain Risk Management
      • Dangerous Goods Handling for Multimode Transport
      • Ahli Kepabeanan
  • OPINI
  • UNDUH
    • Paparan SCI
    • Infografis
    • Data Logistik
    • Kementerian dan Lembaga
    • Asosiasi dan Lembaga Non-Pemerintah
    • Seminar dan Konferensi
    • Forum Diskusi
    • Materi Pembelajaran
      • ERP
      • Manajemen Logistik
      • Sistem Transportasi dan Distribusi
      • Supply Chain Management
      • Manajemen Persediaan
    • Peraturan Perundangan
      • Undang-Undang
      • Peraturan Presiden
      • Peraturan Gubernur
      • Peraturan Pemerintah
      • Kementerian Pekerjaan Umum
      • Kementerian Perdagangan
      • Kementerian Perhubungan
      • Kementerian Pertanian
      • Kementerian Keuangan
      • Badan Nasional Penanggulangan Bencana
      • Kementerian Perindustrian
      • Kementerian Kesehatan
  • HUBUNGI KAMI
COMPANYPROFILE
Supply Chain Indonesia
Tuesday, 12 April 2016 / Published in Catatan

Program Aksi Sinergi dan Efisiensi Logistik dalam Peningkatan Perekonomian Rakyat

Oleh: Setijadi | Chairman at Supply Chain Indonesia

  1. Supply Chain Indonesia (SCI) memberikan apresiasi kepada Presiden Jokowi yang terus mendorong sinergi perusahaan-perusahaan BUMN. Salah satunya melalui Program Aksi Sinergi untuk Ekonomi Rakyat yang diluncurkan di Brebes (11/4).

    Apresiasi kepada Presiden Jokowi juga patut diberikan karena sinergi tersebut diarahkan untuk meningkatkan perekonomian rakyat dengan memberdayakan petani, peternak, dan nelayan.

  2. Program Aksi Sinergi yang diluncurkan Presiden Jokowi melibatkan sejumlah BUMN dan kementerian/lembaga terkait. Sinergi berbagai pihak ini sangat tepat karena pembangunan ekonomi bersifat multidimensi dan multisektoral, termasuk sektor logistik sebagai salah satu penggerak utama.

    Program Aksi melibatkan beberapa perusahaan BUMN, yaitu Bulog, PT Rajawali Nusantara Indonesia, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, dan PT Bhanda Graha Reksa.

    Kementerian-kementerian yang terlibat yaitu Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kementerian Koperasi dan UKM), Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes), serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Program tersebut juga melibatkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan perbankan.

  3. Sinergi perusahaan-perusahaan BUMN sangat berpotensi berperan dalam berbagai upaya peningkatan efisiensi logistik nasional karena potensi infrastruktur, fasilitas, dan layanannya. BUMN sektor logistik mengelola infrastruktur yang sangat lengkap, mencakup kepelabuhanan, kebandarudaraan, jalan, dan rel kereta api. Fasilitas yang dimiliki BUMN tersebar dan menjangkau berbagai wilayah Indonesia. Perusahaan-perusahaan BUMN sektor logistik beserta anak-anak usahanya mempunyai berbagai layanan logistik, antara lain: pergudangan, transportasi, freight forwarding, depo peti kemas, dan sebagainya.

    Infrastruktur, fasilitas, dan layanan BUMN sektor logistik tersebar di berbagai perusahaan BUMN maupun anak usahanya, antara lain: PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), PT Berdikari, PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero), PT Pos Indonesia (Persero), PT Pos Logistik Indonesia, PT Kereta Api Logistik, PT Angkasa Pura Logistik, dan lain-lain.

  4. Sinergi di antara perusahaan BUMN/anak usaha di sektor logistik akan bermanfaat untuk meningkatkan utilisasi aset, optimalisasi rencana investasi (pengembangan fasilitas), meningkatkan integrasi pelayanan, dan meningkatkan daya saing.

    Sinergi BUMN/anak usaha di sektor logistik akan meningkatkan efisiensi operasional yang akan berdampak bagi perusahaan-perusahaan yang dilayani (baik swasta maupun BUMN produsen) maupun terhadap logistik nasional, serta meningkatkan profitabilitas BUMN/anak usaha di sektor logistik itu sendiri.

  5. Namun demikian, sinergi di antara perusahaan-perusahaan BUMN harus dilakukan dengan tetap menjunjung Good Corporate Governance (GCG) dan menghindari praktik-praktik yang mengarah kepada monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat. Sebaliknya, hendaknya sinergi juga dikembangkan antara perusahaan-perusahaan BUMN dan swasta dengan memanfaatkan kompetensi dan keunggulannya masing-masing.

    Cold Chain

  6. Dalam implementasi Program Aksi Sinergi untuk Ekonomi Rakyat, Pemerintah perlu mengembangkan dan mendorong pemanfaatan cold chain (rantai dingin) mengingat komoditas-komoditas pertanian, peternakan, dan perikanan yang bersifat perishable (mudah rusak).

    Penggunaan cold chain berpotensi mengurangi tingkat kerusakan komoditas atau produk, sehingga akan meningkatkan daya saing produk yang sangat penting dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

  7. Penggunaan cold chain di Indonesia belum optimal karena terkendala masalah infrastruktur dan fasilitas yang tidak memadai di lokasi produksi maupun di jalur distribusi, serta keterbatasan infrastruktur dan fasilitas pendukung, misalnya pembangkit listrik. Selain itu, terdapat kendala keterbatasan modal untuk investasi cold chain system, dan pemahaman para pelaku masih kurang terhadap penggunaan dan pemanfaatan cold chain.

  8. Dalam upaya pemanfaatan cold chain, diharapkan peranan Pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur di sentra produksi, misalnya gudang penyimpanan, cold storage, dan mesin pembeku, serta infrastruktur distribusi, misalnya, pelabuhan dan terminal yang dilengkapi dengan peralatan bongkar muat dan unplug reefer. Selain, Pemerintah juga harus membangun sejumlah pusat pembangkit listrik untuk menjamin ketersediaan listrik (yang masih menjadi masalah di beberapa wilayah), serta memberikan insentif untuk mendorong pengembangan usaha dan investasi jasa logistik.

Komentar

comments

Tagged under: distribusi, Logistics, LOGISTIK, Logistik Indonesia, Pergudangan, rantai pasok, Supply Chain, Supply Chain Indonesia, transportasi

What you can read next

Lebih Tepat Subsidi BBM Dialihkan untuk Infrastruktur dan Insentif Sektor Logistik
SCI-ALFI-AFFA Bekerja Sama dalam Penelitian Logistik
Pemerintah Perlu Dukung Galangan Nasional untuk Efisiensi Logistik

Recent Posts

  • ODOL Ugal-Ugalan Bikin Ngeri, Pengamat Bilang Biaya Logistik Tinggi Jadi Pemicu

    Otomotifnet.com – Seperti diberitaka...
  • Memperkuat Pengawasan dan Penanganan Barang Berbahaya di Pelabuhan

    Jakarta, Portonews.com – Kementerian Perhu...
  • Pemerintah Pertimbangkan Tambah Frekuensi Kapal Pengangkut Ternak

    MATARAM-Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (D...
  • Apindo Komitmen Memajukan UMKM

    Dukung program Pemprov Sumbar dalam menciptakan...
  • Ekonomi Jatim Tumbuh tapi Sektor Ekspor-Impor Turun

    SURYAMALANG.COM, MALANG – Perwa...
  • GET SOCIAL

Copyright © 2017, SUPPLY CHAIN INDONESIA | Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

TOP
WhatsApp chat