Jakarta – Kementerian Perhubungan mengklaim selama masa pandemi program tol laut yang berjalan telah menekan perubahan biaya logistik menjadi lebih murah. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut, Antoni Arif Priadi, mengatakan dari data Bappenas disebutkan tol laut telah menurunkan biaya logistik secara end to end sebanyak 11,6% di wilayah barat dan 3,5% di wilayah timur Indonesia.
“Kita lihat di masa pandemi ini, dari data yang kita peroleh dengan FGD Bappenas soal evaluasi tol laut. Untuk tol laut berkontribusi terhadap perubahan biaya logistik, kurang lebih terjadi penurunan end to end itu 11,6% di barat dan di timur turun 3,5%,” kata Antoni dalam sebuah diskusi virtual bersama wartawan, Selasa (15/9/2020).
Dia menjelaskan selama pandemi pun program tol laut tetap terus berjalan. Kini secara nasional sudah ada 26 trayek secara nasional, dengan jumlah kapal sebanyak 26 armada. Dia menyebutkan bahwa tol laut kini telah mencakup 70 kabupaten/kota dan 20 provinsi di seluruh Indonesia.
“Proyek tol laut ini sampai sekarang sudah ada 26 trayek, dengan jumlah armada 26 kapal. Program ini telah menyentuh 70 kabupaten dan kota di 20 provinsi. Sampai sekarang, ini tetap jalan sampai hari ini,” ungkap Antoni.
Kemudian, Antoni menjelaskan bukan cuma program tol laut, untuk mobilitas penumpang di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) pihaknya juga sudah menyediakan kapal perintis.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5174289/program-tol-laut-diklaim-tekan-biaya-logistik-hingga-11
Salam,
Divisi Informasi