Bisnis.com, JAKARTA – Rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya tidak hanya mendapat penentangan dari nelayan, petani, dan tokoh masyarakat. Pelabuhan yang diinisiasi Pemerintahan Jepang untuk mendukung industri otomotif negara itu di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, itu ternyata masih terbentur persoalan analisis dampak lingkungan (Amdal).
Deputy I Bidang Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup Imam Hendargo mengungkapkan, izin Amdal untuk pembangunan Pelabuhan Cilamaya sulit diterbitkan, lantaran adanya banyak permasalahan terkait dengan lingkungan, sosial dan ekonomi.
“Untuk kajian Amdal Cilamaya ini, kami juga sudah meminta fatwa kepada Kementerian Koordinator Perekonomian, sejak 23 Desember 2013. Tapi sampai sekarang belum ada surat jawaban,” ujarnya di Jakarta, Kamis (11/12/2014).
.
Menurut Imam, fatwa Kemenko Perekonomian dinilai penting, karena proyek Pelabuhan Cilamaya dipastikan bakal mengganggu sejumlah proyek strategis nasional lainnya, yang selama ini sudah berjalan.
Aset strategis yang bakal terganggu oleh pembangunan Pelabuhan Cilamaya itu, menurut Imam, di antaranya proyek perluasan Pelabuhan Tanjung Priok yang sedang berjalan, dan eksplorasi Migas yang juga sudah berjalan sejak lama.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://industri.bisnis.com/read/20141211/98/381679/proyek-pelabuhan-cilamaya-masih-terbentur-masalah-amdal