Bisnis.com, JAKARTA – Delapan dari 100 unit kapal tol laut yang dipesan Kementerian Perhubungan sejak 2015 hingga kini masih diselesaikan oleh galangan kapal.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Wisnu Handoko, mengatakan bahwa delapan kapal itu terdiri atas satu kapal kontainer Kendhaga Nusantara dan tujuh kapal perintis Sabuk Nusantara.
“Kapal-kapal itu sudah dibangun, tetapi ada yang belum selesai, misalnya instalasi listriknya, pipa-pipanya,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (17/6/2019).
Selebihnya, sebanyak 92 kapal disebut telah dioperasikan. Wisnu mengatakan kapal-kapal perintis yang sudah beroperasi sempat dikerahkan untuk menopang angkutan Lebaran kali ini.
Proyek pengadaan kapal sebanyak 100 unit sebenarnya merupakan proyek tahun jamak 2015-2017 dengan anggaran sekitar Rp5,7 triliun. Proyek itu terdiri atas 60 kapal perintis, 15 kapal kontainer, 20 kapal rede, dan 5 kapal ternak.
Namun, hanya sebagian kapal yang selesai dibangun hingga periode kontrak berakhir. Kontrak kemudian diperpanjang hingga 30 April 2018, tetapi pekerjaan masih saja molor.
Berdasarkan data Ditlala Ditjen Perhubungan Laut, baru 46 kapal yang sudah beroperasi hingga 2018. Sebanyak 28 unit kapal sudah selesai dibangun di galangan dan siap dimobilisasi ke pelabuhan pangkalan, sedangkan 26 unit sisanya belum selesai.
Keterlambatan terjadi karena beberapa faktor, seperti kesulitan memperoleh tenaga kerja karena harus berebut dengan galangan lain. Komponen kapal yang 65% di antaranya masih bergantung pada impor juga menjadi persoalan mengingat proses importasi komponen memakan waktu.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20190617/98/934677/proyek-pengadaan-100-kapal-tol-laut-diselesaikan-tahun-ini
Salam,
Divisi Informasi