INDUSTRY.co.id – Jakarta – Inisiasi One Belt One Road (OBOR) oleh Pemerintah China yang berusaha menghidupkan kembali inisiatif perdagangan jalur sutera dengan tujuan membuat koneksi perdagangan ke seluruh dunia menjadi jauh lebih mudah adalah suatu inisiatif yang harus disambut baik oleh pemerintah Indonesia.
Untuk itu, Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Presiden Jokowi telah menyambut baik inisiatif tersebut dengan mengembangkan tol laut yang bertujuan untuk membuat distribusi barang menjadi semakin efisien di Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau.
Namun demikian, selama kurang lebih delapan tahun proyek besar tol laut ini telah diterapkan namun hasilnya belum maksimal.
Pelabuhan telah dibangun secara masif dan besar-besaran namun kapal-kapal besar masih jarang yang datang karena produk komoditas yang bisa diantar sangat sedikit. Seandainyapun ada produk komoditas yang bisa dibawa, namun pulangnya kapal tersebut kosong karena tidak ada produk dari daerah tersebut yang bisa dibawa pulang untuk diperdagangkan ke daerah lain.
Dengan demikian, maka proyek tol laut tersebut belum maksimal karena tidak adanya komoditas atau content yang cukup besar untuk diperdagangkan ke daerah lain, apalagi diekspor ke negara lain. Dengan demikian kegiatan import dan eksport dengan negara lain menjadi tidak efisien karena harus melalui pelabuhan besar di Jakarta atau Surabaya untuk dipindah ke kapal-kapal kecil menuju ke daerah-daerah di seluruh Indonesia. Untuk itu diperlukan suatu inisiasi kerjasama yang merangkul banyak pihak sehingga infrastruktur yang sudah dibangun atau bisa disebut seperti container harus didukung oleh adanya content yang bisa diperdagangkan.
Perlu dibangun kawasan-kawasan industri di seluruh Indonesia untuk menciptakan content komoditi tersebut. Sebagai contoh, kawasan industri Jababeka di Cikarang, telah menciptakan 1 juta tenaga kerja, 2000 lebih perusahaan multinational dari 20 negara dan GDP di Jababeka Cikarang adalah USD 35 milyar atau USD 35.000 per capita per tahun. Dibanding RI USD 4000 per capita.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.industry.co.id/read/112989/proyek-tol-laut-untuk-mendukung-inisiasi-one-belt-one-road
Salam,
Divisi Informasi