JAKARTA – Pelaku usaha pengiriman ekspres dan logistik di Indonesia diminta menyeriusi model bisnis e–commerce yang semakin melejit untuk menurunkan biaya logistik.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan transaksi bisnis e-commerce di Indonesia semakin meningkat setiap tahun. Pada tahun lalu, nilai bisnis e-commerce sudah mencapai US$12 miliar atau setara dengan Rp150 triliun.
“Pada 2013 nilainya mencapai US$8 miliar. Tahun ini diperkirakan akan mencapai US$25 miliar,” ujarnya saat membuka Rapat Kerja Nasional Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) di Jakarta, Kamis (26/3).
BIAYA TRANSPORTASI
Sementara itu, Ketua Umum Asperindo Muhammad Kadrial mengatakan masalah terbesar yang dihadapi para pelaku usaha di bidang pengiriman ekspres, pos dan logistik adalah tingginya biaya transportasi.
Dia meyakini biaya logistik di Indonesia bisa ditekan 10% hingga 15% jika aturan interkoneksi bisa diterapkan di Tanah Air.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 27 Maret 2015