Keberadaan teknologi dalam Revolusi Industri 4.0. membuat proses logistik akan lebih ringkas dibandingkan dengan cara konvensional. Dengan sistem digital, proses logistik hanya dalam hitungan jam saja, dari sebelumnya membutuhkan waktu lama hingga berhari-hari.
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi, mengatakan bahwa secara bertahap sektor logistik dan mata rantai pasok (supply chain) Tanah Air sudah akan bergerak pada era Revolusi Industri 4.0.
Sejumlah efisiensi bisa diperoleh termasuk dalam kemudahan pada proses dokumen maupun aktivitas di pergudangan. Kehadiran era baru itu akan mengubah wajah Indonesia di bidang logistik dalam beberapa tahun mendatang.
Bahkan, dia memperkirakan penerapan teknologi digital akan berimbas pula pada ongkos logistik Tanah Air yang bisa turun hingga 20% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dibandingkan dengan saat ini yang mencapai 23,5% terhadap PDB.
Terlepas dari nilai tambah, nyatanya perlu ada kehati-hatian dalam penggunaan teknologi di sektor ini terutama yang berkaitan dengan big data. Menurutnya, keamanan big data dinilai sangat penting sehingga pemerintah harus mempunyai rencana untuk mengantisipasinya. “Karena 4.0 ini dapat bergerak masuk terhadap semua pergerakan barang,” tegasnya.
Para pelaku bisnis sektor logistik masih dihadapi sejumlah tantangan lain. Teknologi digital memang memberi kemudahan, tetapi disrupsi juga akan terjadi mengingat semua aktivitas rata-rata sudah digerakkan melalui teknologi.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Jumat, 14 Desember 2018.
Salam,
Divisi Informasi
#logistik #logistikindonesia #supplychainindonesia #untuklogistikindonesialebihbaik