JAKARTA-PT Pelabuhan Indonesia II menyusun strategi untuk memperbaiki rantai pasok angkutan barang di pelabuhan guna menurunkan biaya logistik dengan melakukan sejumlah perbaikan.
Direktur Teknik dan Manajemen Resiko PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Dani Rusli Utama menyatakan pihaknya secara serius melakukan perbaikan infrastruktur dan suprastruktur untuk meningkatkan produktivitas kinerja kepelabuhan.
“Kami sudah melakukan peningkatan produktivitas misalnya di Pelabuhan Panjang yang bongkar muat 40.000 ton membutuhkan waktu 21 hari sekarang bisa dikerjakan hanya dalam lima hari. Ada save cost dari 16 hari,” katanya di BUMN Executive Club, Kamis (28/7).
Dia menilai Pelindo II tengah memastikan terciptanya mekanisme rantai pasok yang terintegrasi. Saat ini, pemerintah sudah mewujudkan pengangkutan barang secara door to doormelalui pusat logistik berikat (PLB). Oleh sebab itu, pelabuhan harus berubah wujud menjadi rangkaian supply chain yang terpadu.
Sementara itu, Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Angkasa Pura (AP) II Faik Fahmi menyatakan pertumbuhan penerbangan bergerak signifikan sekitar 10%, dan penambahan bandara pun semakin signifikan.
“Misalnya saja Garuda dan Lion hampir setiap bulan mendatangkan pesawat baru, tetapi marginnya belum stabil. Persoalan lain yang muncul di bisnis penerbangan adalah keterbatasan kapasitas,” ungkapnya.
Sementara untuk memperbaiki rantai pasok dan menurunkan biaya logistik di bandara, AP II akan membangun cargo village. Faik menyatakan Terminal 3 Ultimate akan dikelola secara terintegrasi agar tidak terjadi penumpukan kargo.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Jumat, 29 Juli 2016.
Salam,
Divisi Informasi