Oleh: Setijadi | Chairman Supply Chain Indonesia
Presiden Joko Widodo telah menetapkan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan hub internasional (16/2). Presiden mengatakan bahwa posisi geografis Sumatra Utara yang berada antara jalur pelayaran internasional Selat Malaka dan dekat dengan Singapura, Malaysia, dan Thailand memiliki keunggulan yang strategis.
Berdasarkan data dan analisis Supply Chain Indonesia (SCI), penetapan itu tepat karena Pelabuhan tersebut berada pada main trade corridor perdagangan dunia yang menghubungkan Samudera Pasifik, Laut Cina Selatan, dan Samudera Hindia.
Berdasarkan data UNCTAD, 45% dari seluruh komoditas dan produk yang diperdagangkan di dunia dengan nilai USD 1.500 triliun/tahun dikapalkan melalui Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
Dengan kedalaman -14 M Lws, Pelabuhan Kuala Tanjung dapat memfasilitasi kapal berukuran hingga 8.000 TEUs. Penggunaan kapal berkapasitas besar akan meningkatkan efisiensi biaya transportasi barang. Pada saat ini kapal kontainer telah berkembang hingga berkapasitas lebih dari 19.000 TEUs.
Penetapan dan pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai hub internasional berpotensi memberikan manfaat baik secara regional maupun nasional. Pelabuhan itu berpotensi mendorong pengembangan industri di Sumatera Utara dan Sumatera pada umumnya, terutama untuk industri yang berbasis pertanian dan perkebunan.
Pengembangan Pelabuhan itu juga berpotensi mendorong pengembangan sektor perikanan di wilayah Sumatera dengan potensi sebanyak 1,76 juta ton atau sekitar 29% dari potensi perikanan Indonesia.
Pengembangan kawasan industri di Sumatera diperlukan untuk pemerataan pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi agar tidak hanya terpusat di Jawa. Pada saat ini, penyebaran industri secara nasional terpusat di Pulau Jawa, terutama kawasan-kawasan industri di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Cikampek, Karawang, dan sekitarnya, serta di Semarang, Surabaya, dan sekitarnya.
Rekomendasi SCI
SCI merekomendasikan bahwa Pelabuhan Kuala Tanjung harus dirancang menjadi pelabuhan kelas dunia (world class port) untuk bisa mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap Pelabuhan Singapura yang dirancang menjadi pelabuhan kontainer terbesar di dunia yang berkapasitas 65 juta TEUs per tahun.
Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung harus menjadi bagian dari rencana induk (master plan) pengembangan konektivitas nasional. Rencana induk ini harus merupakan rencana induk yang terintegrasi dari semua kementerian/lembaga dan para pemangku kepentingan (stakeholders) terkait. Untuk lebih menjamin kepastian implementasinya, rencana induk itu harus dipayungi dengan regulasi yang kuat dan disertai dengan peta jalan (road map) dan rencana aksi (action plan) yang terukur, termasuk dari aspek waktu.
Rencana induk itu mencakup pula penetapan jalur-jalur pelayaran beserta pelabuhan-pelabuhan pendukungnya. Semua pelabuhan harus terstandarisasi dan terintegrasi dengan sistem informasi.
Selain dengan infrastruktur dan fasilitas yang terstandardisasi, pelabuhan harus dikembangkan dengan manajemen, produktivitas, kinerja, dan pelayanan yang profesional.
Pengembangan Pelabuhan itu harus didukung dengan pengembangan moda-moda transportasi lainnya, seperti jalan raya dan rel kereta api, yang terintegrasi dengan sentra-sentra produksi dan kawasan-kawasan industri.
Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung dan pelabuhan-pelabuhan pendukungnya harus mendukung pengembangan logistik berbasis komoditas secara terintegrasi. Untuk komoditas perikanan, misalnya, pelabuhan harus dilengkapi dengan fasilitas penanganan reefer container dan cold storage.
Untuk menyeimbangkan arus barang dan pertumbuhan ekonomi antara wilayah barat dan timur Indonesia, Pemerintah perlu menegaskan penetapan dan rencana pengembangan pelabuhan hub internasional di wilayah timur Indonesia. Berdasarkan Perpres 26/2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional, selain Pelabuhan Kuala Tanjung di wilayah barat, Pelabuhan Bitung menjadi pelabuhan hub internasional di wilayah timur.
Bandung, 19 Februari 2017
Setijadi
Chairman
Supply Chain Indonesia
E-mail : setijadi@SupplyChainIndonesia.com
www.SupplyChainIndonesia.com
Download Catatan ini:
Catatan SCI - Rekomendasi SCI atas Penetapan Kuala Tanjung sebagai Pelabuhan Hub Internasional (512.0 KiB, 278 hits)