Jakarta – Hasil penelitian Institut Transportasi dan Logistik Trisakti terhadap pelaku logistik sepanjang Mei-Juli 2022 menyimpulkan, mereka keberatan jika kebijakan Zero ODOL (Over Dimension Over Load) diterapkan pada 2023 mendatang.
Mereka beralasan, Zero ODOL ini akan membuat biaya angkut barang akan semakin mahal karena volume barang yang boleh dimuat per satu satuan trip perjalanan menjadi berkurang. Sehingga, keuntungan yang diterima akan semakin menipis.
“Dari hasil penelitian ini, Institut Transportasi dan Logistik Trisakti berkesimpulan bahwa penerapan kebijakan bebas ODOL di tahun 2023 dapat berdampak langsung dan signifikan terhadap distribusi sembako di Indonesia,” ungkap Kepala Peneliti Trisakti Dr Sarinah, dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (23/8).
Bahkan, lanjut Sarinah, potensi risiko terkait dengan naiknya harga komoditas akibat kebijakan ini juga akan berdampak ke inflasi ekonomi. Selain itu, potensi risiko sosial yang timbul dengan diberlakukannya kebijakan ini, yang mana potensi demo dari pengangkut komoditas ataupun pemilik komoditas, yang berefek kepada kondisi ekonomi maupun isu keamanan.
“Karenanya, kami menyarankan agar sebaiknya kebijakan Zero ODOL 2023 untuk sementara tidak dipaksakan untuk dilaksanakan. Karena, kebijakan ODOL ditetapkannya sebelum ada kejadian Covid-19, yang berdampak kepada perekonomian dunia usaha yang memiliki efek domino khususnya pada Jasa Transportasi dan Logistik Nasional,” papar Sarinah.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.neraca.co.id/article/167475/riset-trisakti-pelaku-logistik-keberatan-zero-odol-diterapkan-tahun-2023
Salam,
Divisi Informasi