Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga riset dan pendidikan bidang logistik, Supply Chain Indonesia, menilai program-program dalam Indonesia Logistics Reform Development Policy Loan (DPL) dari Bank Dunia cukup baik untuk menjawab persoalan-persoalan penting dalam sistem logistik Indonesia.
Bank Dunia sebelumnya memberikan suntikan modal bagi Pemerintah Indonesia senilai US$300 juta guna membenahi dan mereformasi sektor logistik untuk mengurangi biaya sekaligus meningkatkan kehandalan logistik maritim. Dana pinjaman tersebut merupakan yang kedua dalam program Indonesia Logistics Reform Development Policy Loan (DPL) yang pada tahap pertama disetujui pada November 2016.
Adapun fokus utama proyek Logistics DPL kedua ini antara lain memperkuat tata kelola dan operasional pelabuhan, berfokus menumbuhkan lingkungan usaha yang kompetitif bagi penyedia layanan logistik, serta membuat proses perdagangan menjadi lebih efisien dan transparan.
“SCI melihat bahwa program-program dalam Indonesia Logistics Reform Development Policy Loan (DPL) cukup baik untuk menjawab persoalan-persoalan penting dalam sistem logistik Indonesia,” kata Chairman SCI Setijadi kepada Bisnis, Kamis (5/6/2018). Menurut Setijadi, penguatan tata kelola dan operasional pelabuhan, misalnya, merupakan salah satu langkah penting dalam upaya peningkatan efisiensi logistik nasional.
Langkah tersebut dinilai sangat tepat sebagai tindak lanjut pembangunan infrastruktur pelabuhan. Ketersediaan infrastruktur dan fasilitas pelabuhan harus didukung dengan tata kelola dan operasional pelabuhan, serta SDM yang handal untuk mencapai tingkat efisiensi dan produktivitas pelabuhan yang tinggi.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://industri.bisnis.com/read/20180705/98/813314/sci-indonesia-perlu-sistem-transportasi-multimoda-terintegrasi
Salam,
Divisi Informasi