Kenaikan Harga Pangan di Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan harga bahan pangan setelah Pemilu dan menjelang Ramadan 2024. Salah satu contohnya adalah harga beras yang naik hingga 2,92 persen di pekan ketiga Februari 2024, mencapai Rp14.380/kg. Kenaikan harga ini terjadi di 179 kabupaten/kota dan 20 persen wilayah Indonesia di atas harga rata-rata nasional pada pekan tersebut. Selain beras, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas cabai, minyak goreng, dan telur ayam.
Ancaman Krisis Pangan Global
Perubahan iklim secara ekstrim, seperti El Nino sejak 2023, mengakibatkan ancaman krisis pangan global. Bahkan, diprediksi bahwa El Nino masih akan berlanjut hingga bulan April ini. Diperkirakan sekitar 40 negara sudah mengalami krisis pangan akibat El Nino.
Perlunya Sistem Logistik yang Tangguh
CEO Supply Chain Indonesia (SCI), Setijadi, menyatakan bahwa diperlukan sistem logistik yang tangguh dalam proses perencanaan, antisipasi, dan mitigasi terkait kenaikan harga pangan dan ancaman krisis pangan global. Hal ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan dan ketahanan pangan sesuai dengan amanat UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
Menurut Setijadi, meskipun UU Pangan tidak secara spesifik menyebutkan istilah logistik, namun distribusi dan transportasi yang merupakan bagian dari sistem logistik sangat diperlukan untuk menjamin ketersediaan dan ketahanan pangan. Pemerintah memiliki kewajiban dalam mengelola stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok, mengelola cadangan pangan pokok pemerintah, serta mendistribusikan pangan pokok untuk mencapai kecukupan pangan pokok.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://detiklogistik.com/news/sci-mengingatkan-pentingnya-logistik-untuk-ketahanan-pangan-nasional/
Salam,
Divisi Informasi