Bisnis.com, JAKARTA – Penerapan ekonomi hijau harus didukung dengan penerapan pada berbagai sektor termasuk sektor logistik agar mampu mencapai tingkat efisiensi yang maksimal.
CEO Supply Chain Indonesia (SCI), Setijadi, menjelaskan dengan penerapan logistik hijau bisa berdampak kepada tiga aspek, yaitu ekologi (lingkungan), sosial, dan ekonomi. Selain dampak ekologis, lanjutnya, logistik hijau terbukti meningkatkan efisiensi bagi perusahaan yang menerapkannya, seperti tertuang dalam Report on Green Logistics yang dikeluarkan oleh United Nations Economic Commission for Europe (UNECE).
Laporan tersebut menyebutkan penggunaan energi terbarukan oleh DHL, misalnya, mengurangi 450.000 ton emisi gas rumah kaca dan mengurangi 2,4 persen energi yang digunakan dalam bangunan dan fasilitas. UPS dapat mengurangi emisi gas CO2 hingga 21.000 ton pada 2014 dan menghemat hingga 8,3 juta liter bahan bakar.
“Sementara, Geodis dapat mengurangi emisi CO2 hingga 21 ton dan menghemat sekitar EUR 11.000 dalam setahun dalam pergudangan. Dalam transportasi, perusahaan ini dapat mengurangi emisi gas CO2 sebanyak 10 ton per tahun dan menghemat bahan bakar hingga 20%,” terangnya melalui keterangan resmi, Senin (5/2/2024).
SCI pun mendorong industri terutama perusahaan-perusahaan penyedia jasa logistik untuk menerapkan logistik hijau pada dua aktivitas utama yaitu pergudangan dan transportasi.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20240205/98/1738579/sci-sebut-penerapan-logistik-hijau-bisa-tingkatkan-efisiensi-hingga-20
Salam,
Divisi Informasi