MONITOR, Jakarta – Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Prof Rokhmin Dahuri mengatakan bahwa Indonesia seharusnya bisa menjadi negara maju yang berdaya saing, pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkualitas serta mampu mewujudkan ketahanan pangan jika memaksimalkan pembangunan sektor agro-maritim yang memiliki potensi besar.
“Sebagai negara agraris tropis dan kepulauan terbesar di dunia yang 75 persen wilayahnya berupa laut, Indonesia memiliki potensi pembangunan ekonomi Agro-Maritim yang sangat besar yang hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal,” katanya saat menjadi narasumber pada acara Dialog Nasional Majelis Nasional KAHMI Pokja Omnibus Law yang digelar secara daring pada Selasa (12/1/2021).
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu menerangkan sejak merdeka sampai saat ini, sektor pertanian (agroindustri dan agrobisnis) dan sektor-sektor ekonomi maritim merupakan tulang punggung (the backbone) perekonomian NKRI.
“Sektor Agro-Maritim mampu menyerap sekitar 30 persen sampai 60 persen angkatan kerja; menyumbang 20 persen hingga 60 persen PDB; 30 persen total nilai ekspor; penentu ketahanan/kedaulatan pangan, energi, dan farmasi; dan menciptakan multiplier effects yang luas,” terangnya.
Pada 2011-2019, jelas Rokhmin trend jumlah tenaga kerja sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan di Indonesia makin menurun, namun di 2020 naik signifikan hingga 38,2 juta orang. “Kontribusi terhadap total tenaga kerja di Indonesia sekitar 27 sampai 36 persen. Paling besar dibanding sektor lainnya. Lebih dari 87 persen tenaga kerja sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan merupakan pekerja informal,” jelasnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://monitor.co.id/2021/01/12/sektor-agro-maritim-harus-kembali-jadi-tulang-punggung-perekonomian-nasional/
Salam,
Divisi Informasi