
Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan rintisan berbasis aggregator logistik, Shipper meyakini faktor mahalnya biaya logistik di Indonesia masih menjadi tantangan pertumbuhan startup di sektor tersebut.
Co-Founder dan Chief Operating Officer Shipper Indonesia, Budi Handoko, Shipper mengatakan peran logistik di Indonesia begitu besar karena saat ini pangsa pasar pendapatan jasa logistik mencapai US$221 miliar.
Dia melanjutkan, transaksi platform dagang elektronik yang mencapai Rp266,3 triliun pada 2020 dengan persentase kenaikan 29 persen secara tahunan (yoy) dan populasi Indonesia yang memiliki lebih dari 270 juta penduduk mengartikan bisnis logistik mampu tumbuh subur di Tanah Air.
“Namun, dari sisi tantangan kami melihat PDB dari beban biaya logistik Indonesia sekitar 24 persen dan tertinggi di Asean hal ini yang menghambat daya saing pemain,” ujarnya lewat Bisnis Indonesia Mid-Year Economic Outlook, Rabu (7/7/2021).
Lebih lanjut, dia menjelaskan banyaknya penduduk dan jumlah pulau di Indonesia memang merupakan peluang, tetapi juga memiliki tantangan tersendiri karena diperlukan pemerataan fasilitas dan infrastruktur logistik, khususnya di kawasan timur Indonesia.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20210707/98/1414956/shipper-sebut-mahalnya-biaya-logistik-jadi-tantangan-startup
Salam,
Divisi Informasi