×
Supply Chain Indonesia Video Channel
QUESTIONS? CALL: +62 22 720 5375 +62 821 1515 9393

Supply Chain Indonesia

Supply Chain Indonesia

Lembaga Pendidikan, Pelatihan, Konsultasi, Penelitian, Pengkajian & Pengembangan Logistik

+62227205375
Email: sekretariat@SupplyChainIndonesia.com

SUPPLY CHAIN INDONESIA
Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

  • BERANDA
  • PROFIL
  • AGENDA
    • Agenda 2023
    • Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • Warehouse Management
    • E-Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
      • Supply Chain Risk Management
      • Dangerous Goods Handling for Multimode Transport
      • Ahli Kepabeanan
  • OPINI
  • UNDUH
    • Paparan SCI
    • Infografis
    • Data Logistik
    • Kementerian dan Lembaga
    • Asosiasi dan Lembaga Non-Pemerintah
    • Seminar dan Konferensi
    • Forum Diskusi
    • Materi Pembelajaran
      • ERP
      • Manajemen Logistik
      • Sistem Transportasi dan Distribusi
      • Supply Chain Management
      • Manajemen Persediaan
    • Peraturan Perundangan
      • Undang-Undang
      • Peraturan Presiden
      • Peraturan Gubernur
      • Peraturan Pemerintah
      • Kementerian Pekerjaan Umum
      • Kementerian Perdagangan
      • Kementerian Perhubungan
      • Kementerian Pertanian
      • Kementerian Keuangan
      • Badan Nasional Penanggulangan Bencana
      • Kementerian Perindustrian
      • Kementerian Kesehatan
  • HUBUNGI KAMI
COMPANYPROFILE
Supply Chain Indonesia
Wednesday, 01 June 2016 / Published in Artikel Pergudangan

Sistem Penyimpanan

Oleh: Nafeesa Tantyharsha, S.T. | Junior Consultant at Supply Chain Indonesia

Salah satu fungsi utama gudang adalah sebagai tempat penyimpanan barang sementara sebelum barang tersebut digunakan. Secara umum, material dimasukkan ke dalam area penyimpanan setelah proses stuffing selesai.

Dalam sistem pergudangan yang manual, catatan penerimaan barang dikumpulkan di area penerimaan dan didistribusikan ke berbagai area yang membutuhkan dokumen tersebut. Sedangkan sistem pergudangan yang sudah terkomputerisasi menggunakan label barcode yang digunakan untuk melacak produk.

Barang diidentifikasi dan ditempatkan di container atau pallet yang sesuai. Barang yang baru datang harus ditempatkan di bawah atau di sisi stock yang sudah ada. Hal ini diperlukan agar stock lama dapat digunakan terlebih dahulu. Aktivitas pengendalian barang ini harus dilakukan secara disiplin untuk menghindari penurunan kualitas stock lama dan sistem First In First Out (FIFO) dapat dijalankan secara otomatis.

 

Metode Penyimpanan

Ada beberapa metode penyimpanan barang yang dapat dilakukan :

  • Random Location System. Sistem ini merupakan yang paling populer dan ekonomis. Barang yang datang ke gudang ditempatkan secara random di setiap area yang kosong.
  • Fixed Location System. Setiap item barang mempunyai tempat penyimpanan yang sudah tetap dan tempat tersebut tidak bisa digunakan untuk item lain. Staf pergudangan cenderung memilih sistem ini karena sangat mudah mengingat lokasi kargo.
  • Fixed Area Working on a Random System. Sistem ini merupakan kombinasi keuntungan dari dua metode sebelumnya, dimana kumpulan setiap item seperti ball bearing, abrasive, dan suku cadang dapat digabung di tempat yang sama. Setelah barang-barang tersebut dipisahkan dan area tetap untuk penyimpanan barang sudah dipilih, lokasi yang tepat dikendalikan oleh Random Location System.

 

Kriteria Pemilihan Sistem Penyimpanan

Menurut Singapore Logistics Association (2014) ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk memilih sistem penyimpanan :

  • Load
  • Throughput Rate
  • Storage Level
  • Column Spacing
  • Picking Criterion

 

Proses Pemilihan dan Tipe Sistem Penyimpanan

Sistem penyimpanan dapat dipilih menggunakan beberapa kriteria yang sudah disebutkan sebelumnya. Metode first cut menggunakan frekuensi pemilihan dan densitas penyimpanan.

  • High Pick and High Storage
  • High Pick and Low Storage
  • Low Pick and High Storage
  • Low Pick and Low Storage

 

Konfigurasi Sistem Penyimpanan

Beberapa konfigurasi sistem penyimpanan adalah sebagai berikut:

  • Selective Racking. Lokasi setiap pallet dapat diakses melalui lorong. Ketika setiap pallet diambil, hanya satu pallet yang dipindahkan dari lokasi tersebut. Jenis konfigurasi ini merupakan racking system yang biasa digunakan di pergudangan. Tinggi rak dapat beranekaragam sesuai dengan kebutuhan.
  • Double-deep Racking. Dua baris single deep rack dapat digunakan bersama untuk menahan dua pallet. Forklift, stacker, dan reach truck digunakan untuk mengambil dua pallet.
  • Drive-in Racking. Drive in racking membuat pallet dapat disimpan secara vertikal di rak penyimpanan.
  • Mobile Racking. Jenis ini membantu meningkatkan densitas penyimpanan. Rak dapat digerakkan menggunakan perangkat mekanik.
  • Automated Storage and Retrieval System (ASRS). Komponen-komponen utama dari Automated Storage and Retrieval System adalah stacker crane, storage rack, dan software.
  • Very Narrow Aisle (VNA). Sistem ini berfungsi mengurangi lebar lorong dan ketinggian rak dapat mencapai 14 meter.
  • Staf gudang memerlukan dokumentasi untuk melacak barang yang diletakkan di rak.
  • Carousel. Jenis ini dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu vertical dan horizontal. Vertical carousel adalah tempat penyimpanan otomatis dan mesin pengambilan yang menggunakan rantai serta rel yang memutar tempat penyimpanan secara vertical. Jenis vertical ini sangat berguna untuk item yang kecil. Sedangkan horizontal carousel merupakan penyimpanan otomatis yang digunakan untuk pemilihan yang efisien dan tempat penyimpanan yang memiliki kepadatan tinggi.

 

Reference:

Singapore Logistics Association, 2014. Warehouse Practices. Singapore: Straits Times Press Pte Ltd

 

Download artikel ini:

  Sistem_Penyimpanan.pdf (103.3 KiB, 3,014 hits)

Komentar

comments

Tagged under: Cold Storage, Kawasan Pusat Berikat, Racking

What you can read next

Metode Pengangkutan Barang dalam Manajemen Pergudangan
Implementasi Operasional Pergudangan pada Depo Gerai Maritim
Memahami Kembali Pengertian,Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Gudang

Recent Posts

  • ODOL Ugal-Ugalan Bikin Ngeri, Pengamat Bilang Biaya Logistik Tinggi Jadi Pemicu

    Otomotifnet.com – Seperti diberitaka...
  • Memperkuat Pengawasan dan Penanganan Barang Berbahaya di Pelabuhan

    Jakarta, Portonews.com – Kementerian Perhu...
  • Pemerintah Pertimbangkan Tambah Frekuensi Kapal Pengangkut Ternak

    MATARAM-Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (D...
  • Apindo Komitmen Memajukan UMKM

    Dukung program Pemprov Sumbar dalam menciptakan...
  • Ekonomi Jatim Tumbuh tapi Sektor Ekspor-Impor Turun

    SURYAMALANG.COM, MALANG – Perwa...
  • GET SOCIAL

Copyright © 2017, SUPPLY CHAIN INDONESIA | Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

TOP
WhatsApp chat