JAKARTA, Jurnas.com– Pebisnis logistik menyampaikan persoalan eksportasi RI yang dipicu kelangkaan (shortage) kontainer sekarang ini tidak lagi menjadi isu sentral, namun lebih dipengaruhi keterbatasan space kapal yang terjadi sejak Oktober tahun lalu hingga saat ini.
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi, mengatakan akibat keterbatasan space kapal (mother vessel) tujuan berbagai pelabuhan utama dunia itu menjadi salah satu variable fluktuasi ongkos angkut pengapalan atau freight.
“Saat ini yang sangat terkena akan kenaikkan freight itu untuk ekspor kita seperti komoditi furniture, tekstil, makanan minuman, sedangkan untuk automotif dan elektronik relatif masih aman. Hal itu berdasarkan hasil survey kegiatan ekspor di beberapa negara di ASEAN untuk tujuan Amerika Serikat dan Europe sama,” ujar Yukki.
Oleh karena itu, imbuhnya, perlu di dorong polanya ke CIF atau Cost, Insurance, and Freight dalam melakukan kegiatan ekspor. CIF menjadi salah satu metode pembayaran dagang internasional saat para pelaku bisnis internasional melakukan transaksi ekspor impor.
Meskipun demikian, kata Yukki, ALFI mencatat telah terjadi kenaikkan eksportasi nasional pada tahun lalu (2021) khususnya terhadap tiga jenis komoditi tersebut dan indikator ini dapat terlihat di tiga Pelabuhan Utama di pulau Jawa yakni Tanjung Priok Jakarta, Tajung Mas Semarang Jawa Tengah dan Tanjung Perak Surabaya Jawa Timur.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.jurnas.com/artikel/109472/Tak-Lagi-Kontainer-Langka-ALFI-Fluktuasi-Ekspor-Kini-Akibat-Keterbatasan-Slot-Kapal/
Salam,
Divisi Informasi