JAKARTA – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia menilai tarif pelayanan bongkar muat kontainer internasional yang tak seragam di Pelabuhan Tanjung Priok berpotensi memicu lonjakan arus kontainer di Terminal 3 Priok.
Sekretaris DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta Adil Karim mengatakan biaya bongkar muat atau container handling charges (CHC) Terminal 3 Tanjung Priok hanya 75% dari tarif CHC yang berlaku di PT Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas (TPK) Koja.
Menurutnya, berbedaan tarif itu menjadi daya pikat sejumlah shipping line internasional untuk menyandarkan kapal dan menggunakan fasilitas di Terminal 3 Priok karena tarifnya lebih murah ketimbang fasilitas terminal lainnya.
Adil memaparkan CHC di Terminal 3 Priok hanya US$73 per boks peti kemas ukuran 20 kaki sedangkan di JICT atau TPK Koja dikenakan US$85 per boks.
Rudy Sangian, pakar sistem informasi kepelabuhan Supply Chain Indonesia (SCI), menilai Pelabuhan Tanjung Priok memang memiliki potensi kongesti yang tidak dapat dihindari.
Sumber dan berita selengkapanya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Kamis, 21 Juli 2016.
Salam,
Divisi Informasi