JAKARTA: Tarif paket penanganan barang (handling) untuk kargo umum berstatus less than container load (LCL) pada fasilitas pergudangan di pelabuhan Tanjung Priok dipangkas hingga 400% dari sebelumnya Rp.650.000 per Ton/M3 kini hanya Rp.150.000 per Ton/M3, terhitung 1 Agustus 2012.
Sekjen Asosiasi Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara Indonesia (Aptesindo) Syamsul Hadi,mengatakan penurunan tarif itu untuk memberikan pelayanan logistik yang lebih murah dan efisien melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
Sebelumnya, kata dia, tarif paket handling LCL itu terdiri dari dlivery, mekanis dan cargo shifting yang mencapai Rp.650.000 perTon/M3, namun kini hanya tinggal Rp.150.000 perTon/M3.
“Tarif yang berlaku 1 Agustus 2012 ini tidak berdasarkan kesepakatan apapun dan hanya bersifat bussines to bussines,” ujarnya kepada Bisnis hari ini, Selasa (31/7/2012).
Pelaku usaha depo dan tempat penimbunan sementara (TPS) di Pelabuhan Tanjung Priok, kata dia, berharap dengan penurunan tarif gudang tersebut bisa menekan biaya barang LCL yang selama ini tidak jelas dipungut oleh forwarder konsolidator.
Simber berita dan foto: