BONEPOS.COM, TANJUNG SELOR – Perhatian pemerintah kepada masyarakat di wilayah perbatasan terus dilakukan. Di bidang perhubungan salah satunya. Selain memberikan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) untuk orang, melalui program Tol Udara, pemerintah ingin menekan disparitas harga barang di wilayah perbatasan, yaitu lewat pemberian subsidi pengiriman barang, utamanya kebutuhan pokok.
Program Tol Udara 2018 yang didanai melalui APBN senilai Rp 5 miliar telah mulai direalisasikan pada Sabtu (9/6/2018) lalu. Ini ditandai dengan penerbangan perdana ke daerah perbatasan dengan membawa barang yang terangkut sebanyak 700 kilogram lebih dari total kapasitas 800 kilogram.
Ada 7 jenis barang yang diangkut dalam penerbangan perdana, di antaranya ada sabun cuci, minyak goreng, garam, gula, kopi dan teh. Untuk diketahui, barang-barang yang angkut atau mendapat subsidi pemerintah, tergantung pada kebutuhan masyarakat di wilayah perbatasan.
“Program Tol Udara tahun ini, dialokasikan untuk dua rute, yaitu meliputi tujuan Tarakan-Long Bawan, Krayan (Nunukan) dan Tarakan-Long Ampung (Malinau),” kata Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie.
Sesuai laporan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara, lanjutnya, pesawat kargo yang melayani rute Tol Udara terbang sekali dalam satu minggu, pulang pergi (PP).
“Saya berharap kehadiran pesawat kargo ini, tidak hanya mengirim barang untuk kebutuhan masyarakat di sana, namun sekembalinya dari sana bisa dimanfaatkan untuk mengangkut hasil bumi dari masyarakat,” ujarnya.
Dengan adanya subsidi ongkos angkut, kata Irianto, hasil bumi masyarakat, seperti kakau, lada, merica, bahkan beras untuk dibawa dan dijual ke Tarakan atau ke kota lainnya sehingga pesawat itu kembali ke Tarakan tidak dalam kondisi kosong muatan.
“Dengan ini, juga dapat meningkatkan pendapatan atau perekonomian masyarakat di pedalaman dan perbatasan,” kata Irianto.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.bonepos.com/tekan-disparitas-harga-di-perbatasan-tol-udara-direalisasikan
Salam,
Divisi Informasi