Bisnis.com, SURABAYA – Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) berharap pemerintah memberikan insentif kepada sektor angkutan penyeberangan lantaran adanya tekanan biaya operasional atau maintenance akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap kurs dolar.
Ketua Bidang Usaha dan Tarif Gapasdap, Rakhmatika Ardianto mengatakan saat ini kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar terus melemah bahkan sampai menyentuh angka Rp16.000. Kondisi ini cukup membuat pelaku usaha kapal penyeberangan tertekan, terutama pada biaya maintenance kapal.
“Hampir 90% komponen atau sparepart kapal itu masih impor, hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap fluktuasi harga komponen kapal impor dan berujung pada pengaruh maintenance dan biaya pemeliharaan rutin termasuk bahan bakar minyak (BBM),” ujarnya, Senin (30/10/2023).
Dia mengatakan kondisi ini sebetulnya juga terjadi pada angkutan umum lainnya seperti angkutan darat dan udara. Namun, katanya, industri angkutan laut dan penyeberangan banyak membutuhkan komponen impor.
“Hal ini semakin memberatkan kondisi operasional. Untuk itu kami mohon kepada pemerintah agar memberikan insentif jika memang kenaikan tarif tidak dapat dilakukan,” katanya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://surabaya.bisnis.com/read/20231030/532/1709415/tertekan-biaya-operasional-pengusaha-kapal-penyeberangan-minta-insentif-pemerintah
Salam,
Divisi Informasi