Badung – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, menginginkan program-program pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa lebih tepat sasaran. Sebab, menurutnya, banyak program kegiatan, baik di pusat maupun daerah, yang tidak tepat sasaran karena tidak berbasis data.
“Karena itu butuh program-program yang lebih tepat sasaran. Jadi, baru kali ini kami punya data yang bisa lebih presisi,” kata Teten di Badung, Bali, Selasa (3/9/2024).
Namun, Teten tak merinci berbagai program pengembangan UMKM yang tidak tepat sasaran. Dia hanya menyebut banyak program yang tidak relevan, misalnya berbagai macam bentuk pelatihan, tetapi sebetulnya tidak diperlukan. “Sementara yang memerlukan tidak mendapatkan penanganan secara khusus,” ungkap Teten.
“Misalnya, yang sebagian besar kan (UMKM) survival untuk ekonomi skala rumah tangga, yang itu memang sebenarnya tidak perlu banyak pelatihan-pelatihan, bagaimana mereka bisa mendapatkan pembiayaan yang mudah, murah, bahan baku, barang dagangan yang kompetitif. Ini nggak usah terlalu banyak pelatihan-pelatihan,” tambah Teten.
Menurut Teten, justru yang diperlukan mereka adalah jasa konsultasi. Salah satunya jasa konsultasi apabila mereka ada keperluan meminjam pembiayaan.
“Ada sektor-sektor UMKM yang betul-betul perlu pendekatan yang tinggi dan lebih serius di inkubasi dan lain sebagainya. Ini yang kami justru kurang di sini, bahkan, hampir tidak ada. Karena itu, kami sengaja sekarang bikin program yang namanya menyiapkan entrepreneur baru dengan produk yang baru,” imbuhnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.detik.com/bali/bisnis/d-7523039/teten-akui-banyak-program-umkm-tak-tepat-sasaran-karena-tanpa-basis-data
Salam,
Divisi Informasi