Kalangan pengusaha angkutan darat dan regulator tengah giat-giatnya menggelar diskusi. Dalam diskusi yang digelar beberapa kali itu memiliki semangat yang sama yaitu membuat biaya logistik semakin efisien.
Diskusi tersebut dinamakan dengan proyek green freight atau pengangkutan ramah lingkungan. Konsepnya sendiri telah menjadi buku dengan tebal lebih dari 50 halaman.
Kepala Subdirektorat Angkutan Multimoda Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmad Wahyudi mengatakan latar belakang digelarnya diskusi itu adalah Indonesia kalah jauh dibandingkan dengan China dalam hal pembangunan infrastruktur di segala bidang. Selama 28 tahun terakhir, China telah membangun infrastruktur jalan tol sepanjang 123.000 km. Itu berarti mereka bisa membuat jalan tol dengan total 4.393 km dalam setahun.
KURANG SEKSI
Wakil Ketua Umum bidang Logistik Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman mengatakan isu logistik ramah lingkungan (green logistics) tidak pernah menjadi seksi bagi kalangan pengusaha.
Menurutnya, hal itu karena sarana pendukung yang ada tidak begitu memadai. Dia menjelaskan pelaku usaha akan berpikir dua kali untuk membeli truk ramah lingkungan jika mendapatkan bahan bakarnya saja sulit.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Senin, 12 Maret 2018
Salam,
Divisi Informasi