TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan ekspor Indonesia meningkat pasca-invasi Rusia ke Ukraina. Pada Mei 2022, ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 21,51 miliar atau tumbuh 27 persen dibanding Mei 2021 year-on-year (yoy).
“Nilai ekspor ini menguat seiring peningkatan permintaan akibat kekhawatiran pasokan dunia terganggu pascainvasi Rusia ke Ukraina dan peningkatan harga komoditas ekspor unggulan dibanding Mei 2021,” kata Zulkifli Hasan dalam keterangan resmi seperti dikutip pada Ahad, 19 Juni 2022.
Ekspor migas dan nonmigas mengalami pertumbuhan masing-masing 54,49 persen (yoy) dan 25,34 persen (yoy). Selain itu, ekspor seluruh sektor pada Mei 2022 juga menguat jika dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.
Sektor pertambangan menjadi sektor andalan dengan tingkat pertumbuhan tertinggi sebesar 114,2 persen (yoy), disusul sektor migas 54,5 persen (yoy), dan sektor pertanian 20,32 persen (yoy). Kualitas ekspor Indonesia pun membaik, ditandai dengan semakin pulihnya pertumbuhan ekspor industri pengolahan sebesar 7,78 persen (yoy).
Adapun perbaikan ekspor ditopang produk-produk yang bernilai tambah tinggi, seperti kapal, perahu, dan struktur terapung (HS 89); nikel dan produknya (HS 75); serta bahan kimia anorganik (HS 28). Untuk memacu ekspor bernilai tambah tinggi, Zulkifli mengatakan Kementerian Perdagangan akan mengakselerasi program transformasi perdagangan yang berfokus pada peningkatan ekspor non-komoditas dan digitalisasi perdagangan.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://bisnis.tempo.co/read/1603529/zulkifli-hasan-ekspor-ri-menguat-pascainvasi-rusia-ke-ukraina
Salam,
Divisi Informasi