JAKARTA – Pelaku usaha kembali mengeluhkan buruknya pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, khususnya terkait dengan penumpukan barang di pelabuhan tersebut yang mengakibatkan waktu tunggu bongkar muat (dwelling time) kian lama.
Keluhan tersebut disampaikan oleh Sekjen Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (Ginsi), Achmad Ridwan Tento, dalam acara Dialog Kemaritiman bertajuk “Pelabuhan Tanjung Priok dan Harapan Pelaku Usaha” di Jakarta, akhir pekan kemarin. Menurut dia, saat ini, waktu tunggu bongkar muat masih di atas rata-rata yang ditargetkan, yaitu sekitar 5,7 hari.
Hal itu membuat pengiriman barang ke tempat tujuan terlambat. “Karena itu, kami mendesak pelayanan barang di Pelabuhan Tanjung Priok diperbaiki. Hal yang mendesak ialah menurunkan waktu bongkar muat kurang dari empat hari sesuai yang dijanjikan,” kata dia.
Menanggapi hal itu, General Manager Pelabuhan Tanjung Priok, Ari Henryanto, mengatakan percepatan layanan di pelabuhan bukan semata-mata karena modernisasi alat, tetapi perlu kesadaran semua pihak untuk bersinergi. “SDM dan soft infrastruktur memang perlu ditingkatkan. Sedangkan soal penataan lahan pelabuhan akan terus kami lakukan untuk menambah kapasitas tampung,” katanya.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://www.koran-jakarta.com/?18287-pelayanan%20di%20pelabuhan%20tanjung%20priok%20buruk