JAKARTA-Semangat mewujudkan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia perlu dimulai dengan memperkuat industri perkapalan yang dapat dimulai dengan memberikan stimulus pertumbuhan jumlah armada kapal nasional
Presiden terpilih Joko Widodo telah berencana akan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, salah satunya dimulai dengan menggagas konsep tol laut. Kapal tol laut yang akan melayari dari barat ke timur Indonesia secara terjadwal itu perlu mendapat dukungan dari perkembangan armada niaga nasional.
Eddy K. Logam, Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo), mengatakan penguatan sektor perkapalan nasional sangat mutlak dibutuhkan untuk mengimplementasikan konsep tol laut. Namun, katanya, penguatan itu perlu dimulai dengan memberdayakan industri galangan kapal.
Sejauh ini, industri galangan kapal masih mendapat hambatan baik untuk PPN impor komponen sekitar 10% dan cukai 12%. Kondisi demikian membuat sektor galangan kapal nasional tidak kompetitif dibandingkan dengan industri serupa dari luar negeri.
Harry Budiarto Suwarto, Direktur Lalu Lintas Laut Angkutan Laut Kementerian Perhubungan, menuturkan lokasi galangan kapal yang minim dan terfokus di wilayah barat memakan waktu lebih dari dua bulan untuk kapal, khususnya kapal perintis di wilayah timur yang melakukan docking.
UBAH BBM
Harry menuturkan industri pelayaran nasional juga perlu mengubah konsumsi jenis bahan bakar minyak jenis solar ke BBG, seiring dengan tren pelayaran internasional yang telah dimulai terlebih dahulu.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 10 Oktober 2014