Jakarta, JMOL ** Performa logistik Indonesia masih tertinggal dengan negara-negara tetangga di ASEAN, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Hal ini perlu menjadi perhatian serius pemerintahan mendatang. Terlebih, tantangan perdagangan bebas ASEAN 2015 sudah di depan mata.
Menurut Staf Ahli Bidang Logistik dan Transportasi Multimoda Kementerian Perhubungan, Sugiharjo, performa buruk tersebut disebabkan perhatian yang terlalu menitikberatkan pada pergerakan orang, bukan pergerakan barang, dalam sistem transportasi di Indonesia.
“Padahal, ekonomi negara lebih besar dipengaruhi oleh pergerakan barang,” ujar Jojo, sapaan akrabnya.
Jojo menjelaskan, inefisiensi sistem logistik nasional tidak hanya terjadi dari sisi pelabuhan namun juga terjadi di sisi darat. Ia mencontohkan, biaya angkut per petikemas antara pelabuhan Tanjung Pelepas Malaysia dengan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta; Priok masih 25 persen lebih mahal.
Biaya angkut petikemas dari pelabuhan Tanjung Pelepas ke areal Industri di daerah Pasir Gudang hanya sebesar US$450 per peti kemas. Sementara dari Priok ke Cikarang memakan biaya US$600 dengan jarak yang kurang lebih sama.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://jurnalmaritim.com/2014/7/2475/logistik-indonesia-masih-titik-beratkan-pergerakan-orang-bukan-pergerakan-barang