Bisnis.com, SEMARANG – Badan Pengurus Daerah Gabungan Importir seluruh Indonesia (Ginsi) Jawa Tengah mengaku pemberlakuan peraturan Bank Indonesia yang mewajibkan penggunaan rupiah dalam setiap transaksi justru merugikan pihaknya.
Ketua BPD Ginsi Jateng Budiatmoko menuturkan kondisi itu dipicu oleh patokan nilai tukar rupiah yang tidak seragam, khususnya oleh penyedia jasa pelayaran.
“Penggunaan rupiah justru membuat importir mengeluh dengan patokan kurs yang terlalu mencekik. Tidak seragam antara pelayaran satu dan yang lain,” ungkapnya, Rabu (8/7/2015).
Kondisi tersebut, ujar Budiatmoko, membuat pihaknya merugi dengan penambahan biaya. Selain itu, hal itu juga membuat kinerja usaha menjadi tidak efisien.
“Cost untuk importir nambah, dan ini justru semakin tidak efisien,” tegasnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://industri.bisnis.com/read/20150708/98/451439/ginsi-jateng-penggunaan-rupiah-untuk-transaksi-malah-merugikan