JAKARTA (beritatrans.com) – Pembangunan rel kereta api pelabuhan tujuan Tanjung Priok oleh PT Kereta Api Indonesia hingga saat ini tersandung pembebasan lahan. Padahal, jika ada kereta api pelabuhan ini terealisasi, maka arus barang akan lebih cepat.
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, jaringan kereta ke pelabuhan yang mengalami masalah pembebasan lahan adalah lorong 11 atau 12. Pasalnya, tanah tersebut bukanlah tanah milik Pelindo II melainkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menurut Edi, pihaknya akan bisa mulai mengerjakan konstruksi tersebut secepatnya. Diharapkan, proyek ini dapat selesai dalam waktu enam bulan. “Tahun depan pasti selesai, karena konstruksinya itu kan cepat dan kilometernya enggak panjang,” tutur Edi.
“Tadinya kan diturunkan di Pasoso, sekarang langsung ke Tanjung Priok jadi ini akan menolong di masalah handling-nya tadi. Kita berharap, dengan masuknya ke situ, maka angkutan peti kemas ini bisa costnya bisa jadi menurun. Dari Gedebage, dari tanjung perak masuk ke sana,” tambah dia.
Sumber dan berita selengkapnya: