JAKARTA – Pengiriman titipan kilat Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) hingga kini belum dapat memberikan kepastian waktu pengiriman barang akibat kabut asap yang terjadi di beberapa daerah di Sumatra dan Kalimantan.
Direktur Marketing JNE Mohammad Feriadi mengatakan perusahaannya mengalami kerugian dan penurunan minat pengiriman barang ke daerah berasap. Namun, dia belum mengumumkan berapa persentase kerugian yang dialami.
“Secara kerugian, belum tahu persis hitungannya. Tapi secara pasti dampaknya sangat besar karena ekspres dan pengiriman melalui udara,” katanya, Minggu (20/9).
Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menyatakan bahwa jarak pandang pengemudi di daerah Sumatra hanya berkisar 5 sampai 6 meter. Padahal pada kondisi normal, jarak pandang yang aman bagi pengemudi truk adalah 100 meter atau minimal 50 meter.
Public Relation JNE Ria Pramono mengatakan layanan yakin esok sampai (YES) dan super speed (SS) untuk sementara tidak bisa dijual kepada konsumen. Dia menyebutkan beberapa daerah yang pengirimannya terhambat karena kabut asap seperti Pontianak, Palangkaraya, Pekanbaru, dan Jambi.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 21 September 2015
Sumber foto:
jne.co.id