Direktur Utama PT Mariana Bahagia Yonhlee W. Sutjipto mengatakan, di saat pemerintah sedang berusaha memperkuat industri galangan kapal nasional, sejumlah badan usaha milik negara malah mengandalkan galangan kapal luar negeri.
“Sejumlah BUMN terkesan kurang mendukung [galangan kapal dalam negeri], sebaliknya justru memilih membangun atau membeli kapal dari luar negeri, padahal galangan nasional mampu menyediakannya,” katanya kepada Bisnis, Senin (17/7).
PT Mariana Bahagia merupakan perusahaan galangan kapal nasional yang berlokasi di Palembang.
Menurut Yonhlee, kebijakan pembelian kapal dari luar negeri tersebut bertentangan dengan Instruksi Presiden No. 2/2009 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah.
Dia berpendapat, BUMN yang konsisten membina dan mempercayakan pembangunan serta perbaikan kapal kepada galangan nasional adalah PT Pertamina dan PT Pelabuhan Indonesia. “Mereka hanya menyewa saja kapal dengan bendera Indonesia.”
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Selasa, 18 Juli 2017
Salam,
Divisi Informasi