Oleh: Joni Gusmali
Praktisi Transportasi Kargo Udara dan Senior Consultant
Supply Chain Indonesia
Beberapa pelaku logistik berkeinginan untuk menggarap pasar kargo antara Jawa dengan Singapura dan Batam melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati (KJT). Penyebaran kargo melalui Bandara KJT akan dapat mengurangi risiko keterlambatan pengiriman kargo yang selama ini dilakukan melalui Bandara Soekarno Hatta (CGK) karena kemacetan jalan darat.
Selain bermanfaat untuk para pelaku dan pengguna kargo udara, pengalihan distribusi sebagian kargo dari CGK itu akan mendukung pertumbuhan Bandara KJT khususnya dan perekonomian Jawa Barat pada umumnya.
Maskapai jangkar (maskapai yang berminat menjadikan BIJB sebagai hub/homebase) dapat mendukung operasional penerbangan kargo tersebut. Selain itu, maskapai jangkar dapat menyiapkan analisis pasar dan aspek operasionalnya.
Untuk masalah akses, pengoperasian tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) ke depannya diharapkan dapat menyelesaikan masalah masih kekurangan penumpang dan barang yang datang dan berangkat dari wilayah Bandung Raya.
Masyarakat dari kawasan Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan akan lebih mudah dan nyaman berangkat dari Bandara KJT. Jalan tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek sudah beroperasi maka calon penumpang pesawat dari Bekasi, Cikarang, Karawang juga akan lebih mudah menjangkau BIJB.
Secara demografis, Kertajati Majalengka dianggap menjadi titik temu dan dianggap menjadi lokasi strategis sebagai pusat arus lalu lintas udara internasional dan logistik dari dua pelabuhan, yaitu Pelabuhan Muara Jati Cirebon dan Patimban.
Bandara Kertajati tidak akan menjadi hub udara tanpa kemauan politik yang kuat dan keputusan yang cepat. Angkutan udara makin memainkan peran penting di Majalengka untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan mendukung niatnya menjadi pusat logistik udara. Seiring dengan upaya negara untuk meningkatkan industrialisasi dan membangun pariwisata serta industri logistik di Indonesia bagian barat dan tengah, maka pemanfaatan Bandara Kertajati tepat waktu dan didukung oleh aksesibilitas yang tinggi dan memadai akan lebih mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat melalui perdagangan dan investasi.
Peluang bagi pemerintah dan otoritas bandara adalah dapat mengelola Kertajati, Husein Sastranegara, Halim Perdanakusuma, Soekarno-Hatta serta pelabuhan laut sekitarnya sebagai bandara dan pelabuhan yang terintegrasi dalam konteks operasi bandara dan pelabuhan. Operasional bandara dan pelabuhan tersebut dapat difokuskan pada konsep integrated multi-port and airport system. Konsep ini juga mendukung pengembangan area megapolitan di Jawa Barat hingga Jabodetabek.
Sebagai perbandingan, pasar pada tahun 2019 dari CGK ke Batam (BTH) pulang pergi (p.p). yaitu 53 ton barang per hari dan dari CGK ke SIN p.p. sebesar 279 ton barang per hari. Bila dari jumlah tersebut dialihkan 20 persen ke BIJB maka perlu disiapkan kemampuan BIJB untuk incoming dan outgoing sebanyak 66 ton per hari.
Untuk meramaikan logistik internasional di BIJB dapat dibangun Rute KJT-Singapura Seletar (XSP) atau Changi (SIN) dan dikondisikan untuk bisa menangani barang cepat rusak (perishable) seperti sayuran dan buah-buahan dan barang umum (genco) seperti garment dan furniture. Rute tersebut diintegrasikan dengan Rute XSP/SIN-BTH untuk menampung barang umum dan dilanjutkan dengan jalur BTH-KJT untuk Barang umum seperti e-commerce product dengan pasar potensial sebesar 10 s.d. 15 ton per hari.
Kinerja kargo incoming dan outgoing BIJB baru mencapai rata-rata 4 ton per hari. Volume tersebut lebih rendah dari rata-rata sebelumnya di Bandara Husein yaitu 23 ton perhari. Hal ini merupakan keadaan sebelum wabah tetapi setelah adanya wabah angka ini banyak mengalami penurunan.
5 Agustus 2020
Referensi:
- Kementerian Perhubungan, Direktorat Angkutan Udara, 2019. Statistik Angkutan Udara Tahun 2019. Jakarta Pusat: Kementerian Perhubungan.
- bijb.co.id
- www.angkasapura2.co.id
- https://suaramerdeka.news/dua-akses-tol-ke-kertajati/
*Isi artikel merupakan pemikiran penulis dan tidak selalu mencerminkan pemikiran atau pandangan resmi Supply Chain Indonesia.
Download artikel ini:
SCI - Artikel BIJB sebagai Hub Logistik Internasional di Jawa Barat (Bagian 1 dari 2 tulisan) (798.9 KiB, 130 hits)