Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah berupaya meningkatkan kapasitas rantai pasok Sumber Daya Material dan Peralatan Konstruksi (SDMPK), khususnya baja ringan, di Tanah Air. Hal itu diungkapkan Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kementerian Pekerjaam Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) Nicodemus Daud saat berkunjung ke fasilitas produksi baja ringan, PT Tatalogam Lestari, di kawasan Industri Silicon Valey, Cikarang, Kabupaten Bekasi, belum lama ini.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan terhadap tugas dan fungsi dalam pembinaan rantai pasok material konstruksi yang dikelola Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kempupera,” kata Nicodemus dalam keterangan tertulisnya Minggu (6/6/2021).
Setelah berkeliling melihat fasilitas produksi, Nicodemus mendapat sejumlah temuan yang perlu segera ditindak lanjuti, seperti ancaman terganggunya produksi yang bisa berdampak pada kerugian. “Jika ada sedikit gangguan, misalnya listrik atau gas mati, maka membuat satu kali produksi itu barang reject-nya banyak sehingga kerugian usaha imenjadi besar. Itu harus jadi perhatian kita, bukan sekedar materialnya saja, tetapi seluruh pendukungnya” ujar Nicodemus.
Hal kedua yang menjadi sorotan adalah masih tingginya permintaan cold roll coil (CRC) sebagai bahan baku baja lapis alumunium seng (Bjlas). Namun saat ini suplainya terhambat karena fluktuasi harga dan terbatasnya alokasi. Temuan ketiga yang patut diapresiasi adalah tingginya tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada material konstruksi Tatalogam Group yang sudah mencapai 67%. “Dari sana Kempupera punya tugas untuk dorong ke Kementerian Keuangan, ke Bappenas dan lainnya supaya dapat apa kalau sudah mencapai, katakanlah sampai 70% (TKDN)? Atau contoh lainnya pajak dikurangi, kalau sudah green (hasilkan produk ramah lingkungan). Upaya ini saya kira perlu mendapatkan suatu reward,” terangnya.
Nicodemus juga menyoroti perlunya merencanakan strategi dalam membangun ekosistem. “Saya senang kita bicara ekosistem. Tidak bicara per factory. Yang ini tidak mungkin sendiri, harus ada pendukung juga, ada demand, ada suplai, ini harus berimbang. Harus berjalan. Ini juga tadi bahwa ekosistemnya harus mendukung semuanya. Kami mencoba menjadi satu fasilitator, menjadi suatu mediator, tugas kami menyeimbangkan semua itu,” jelasnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.beritasatu.com/ekonomi/783307/pemerintah-dorong-swasta-tingkatkan-rantai-pasok-material-konstruksi
Salam,
Divisi Informasi