Meningkatnya transaksi e-commerce dalam beberapa tahun terakhir, mendorong bisnis logistik, mengalami peningkatan. Mengingat transaksi e-commerce telah mencakup hampir semua perdagangan barang konsumen (consumer goods), seperti pakaian, peralatan rumah tangga, buku, aksesori, boneka dan mainan, kosmetik dan produk-produk kesehatan, dan lain-lain.
Tahun lalu berdasarkan perkiraan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) diperkirakan pertumbuhan e-commerce lebih dari 40%. Diperkirakan untuk 3-5 tahun mendatang bisnis ini masih bisa tumbuh rata-rata 30% per tahun. Mengingat pasar bisnis logistik diperkirakan mencapai Rp 320 triliun.
Satu hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan jasa pengiriman barang, agar dapat terus bertumbuh dengan penerapan teknologi serta mengembangkan inovasi layanannya agar dapat bersaing. JDL Express Indonesia misalnya melakukan inovasi untuk memperbesar pasarnya menggandeng Dinas Koperasi & Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat.
Menurut Leonard Johanes Pontoh, Chief Financial Officer JDL Express Indonesia,
dipilihnya Jawa Barat, karena kawasan ini merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang dikenal sebagai rumah dari industri kreatif yang telah melahirkan banyak brand lokal yang mengglobal seperti NAH Project, Visval, Esensi, dan Serra Footwear.
Diakui Leonard, dukungan JDL Express Indonesia, tidak hanya menjadi partner logistik yang dapat diandalkan dan tepercaya bagi UMKM dan pelaku online seller saja, tapi juga memberikan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan agar dapat bersaing dan terus berinovasi. Misalnya saja, pelatihan pemasaran digital (digital marketing), copywriting, branding, legalitas, serta kelas finansial untuk pebisnis. “Apalagi ditambah dengan antusiasme sekitar 4.000 UMKM Binaan Dinkop Jawa Barat sangat tinggi untuk berpartisipasi dalam pelatihan-pelatihan praktis yang difasilitasi oleh JDL Express Indonesia,” kata Leonard.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://swa.co.id/swa/trends/jdl-express-indonesia-dorong-kemajuan-umkm-jawa-barat
Salam,
Divisi Informasi