Oleh: Setijadi, S.T., M.T., IPM.
Chairman | Supply Chain Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia triwulan II-2022 tumbuh sebesar 5,44% dibanding triwulan II-2021 (y-on-y) . Pertumbuhan terjadi pada hampir semua lapangan usaha, kecuali lapangan usaha Administrasi Pemerintahan dan Jasa Pendidikan yang terkontraksi pada periode itu.
Lapangan usaha yang mengalami pertum-buhan tertinggi adalah Transportasi & Per-gudangan sebesar 21,27% (y-on-y), dii-kuti Akomodasi & Makan Minum (9,76%), Pengadaan Listrik & Gas (9,33%), dan Jasa Lainnya (9,25%).
Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menyatakan partum-buhan tertinggi lapang-an usaha Transportasi & Pergudangan me-nunjukkan pemulihan lapangan usaha ini paling baik dan paling konsisten dibanding-kan lapangan usaha lainnya. Pada triwulan II-2022 lapangan usa-ha itu juga tumbuh tertinggi sebesar 15,79% (y-on-y).
Pertumbuhan Transportasi & Pergudangan yang tinggi itu didorong terutama oleh lapangan usaha Industri Pengolahan (yang berkontribusi terhadap PDB sebesar 17,84%); Pertambangan (13,06%); Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (12,98%); serta Perdagangan (9,14%).
Perusahaan penyedia jasa logistik dapat memanfaatkan peluang pada keempat lapangan usaha kontributor terbesar PDB itu dengan meningkatkan efisiensi dan nilai tambah layanan. Peningkatan efisiensi bisa dilakukan dengan peningkatan dan standardisasi proses, kompetensi SDM, dan teknologi.
Peluang layanan logistik juga bisa dilihat berdasarkan wilayah. Mengacu terhadap data BPS, wilayah Maluku & Papua menunjukkan tingkat pertumbuhan tertinggi pada triwulan II-2022, yaitu 13,01% (y-on-y); diikuti Sulawesi (6,47%), Jawa (5,66%), Sumatera (4,95%), Kalimantan (4,25%), dan Bali & Nusa Tenggara (3,94%).
SCI mencatat pada triwulan I-2022 wilayah Maluku & Papua juga tumbuh tertinggi yaitu sebesar 10,75% (y-on-y). Sementara wilayah-wilayah lainnya tumbuh sekitar 3,2-6,5% pada kedua triwulan itu.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Kawasan Timur Indonesia itu dipengaruhi keberhasilan pemerintah meningkatkan konektivitas logistik, terutama dengan pengembangan infrastruktur transportasi laut. Misalnya, pembangunan Pelabuhan Sorong dan Pelabuhan Arar di Provinsi Papua Barat yang merupakan Proyek Strategis Nasional.
Keberhasilan pengembangan transportasi laut meningkatkan konektivitas antar pelabuhan. Keberhasilan ini harus diikuti dan didorong dengan peningkatan konektivitas hinterland yang menghubungkan pusat-pusat perekonomian dan industri di wilayah daratan.
Bandung, 16 Agustus 2022
Setijadi
Chairman
Supply Chain Indonesia
E-mail : setijadi@SupplyChainIndonesia.com
Download Catatan ini:
Catatan SCI - Transportasi & Pergudangan Tumbuh Tertinggi pada Triwulan II-2022 (849.1 KiB, 74 hits)