Warta Ekonomi, Jakarta – Industri pengolahan mencatatkan nilai ekspor sepanjang Januari–Agustus 2022 sebesar US$ 139,23 miliar atau naik 24% dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy). Sektor industri tetap memberikan kontribusi terbesar, dengan sumbangsihnya hingga 71,55% terhadap total nilai ekspor nasional yang menembus US$194,60 miliar.
Kendati ekspor industri pengolahan membaik, pemerintah tetap diingatkan untuk memperkuat konsumsi domestik agar pertumbuhan ekonomi terjaga karena terganggunya ekonomi di negara mitra utama Indonesia.
Caranya, dengan menambah nilai bantalan sosial (bansos) agar mengungkit daya beli masyarakat. “Kinerja ekspor dari sektor industri manufaktur masih terus melambung, meskipun berada di tengah risiko ketidakpastian kondisi global yang membayangi ekonomi nasional,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, kemarin.
Agus menegaskan pengapalan sektor industri manufaktur konsisten memberikan andil yang besar terhadap surplus neraca perdagangan Indonesia. “Neraca perdagangan kita surplus selama 28 bulan berturut-turut, dan ini menunjukkan kebijakan pemerintah dalam pemulihan ekonomi berada di jalur tepat,” ungkapnya.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan secara kumulatif pada Januari–Agustus 2022 surplus US$34,92 miliar atau tumbuh 68,6% (yoy). “Surplus neraca perdagangan tidak terlepas dari program hilirisasi industri yang terus kami jalankan, guna meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di Indonesia,” tutur Agus.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://wartaekonomi.co.id/amp/read445108/dibayangi-kondisi-global-ekspor-industri-manufaktur-tetap-tumbuh
Salam,
Divisi Informasi