JAKARTA, investor.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan langkah-langkah percepatan implementasi National Logistic Ecosystem (NLE) tahun 2023. Selain mendorong Layanan Sistem Karantina Ikan (SISKAROLINE) yang berkolabarasi dengan layanan Sistim Bea Cukai (CEISA), pendekatan kolaboratif Karantina menjadi bagian penting dalam rencana aksi implementasi NLE tersebut.
“Kami terus medorong percepatan dan penguatan penerapan Sistem Single Submission Kepabeanan dan Karantina (SSm QC) di seluruh target lokasi NLE,” kata Kepala BKIPM Pamuji Lestari saat menghadiri “Leaders Breakfast Meeting” di Jakarta, Selasa, (21/2).
Sosok yang akrab disapa Tari ini mengatakan, dukungan BKIPM juga termasuk dalam peningkatan sinergi dan kolaborasi antara Karantina dengan Bea Cukai serta Kementarian/lembaga terkait. Khusus hal ini, percepatan pengembangan penerapan dilaksanakan dengan joint inspection atau inspeksi bersama berbasis Sistem Single Submission (SSm) dan Indonesia Single Risk Management (ISRM) di lokasi target NLE. Kemudian, mendukung dan berperan aktif dalam penerapan kanal Jaringan Pencegahan Korupsi Indonesia (JAGA) Pelabuhan.
“Peran BKIPM dalam pemberlakuan kanal ini, sebagai institusi yang terlibat pada jasa layanan ke pelabuhanan berupa layanan sertifikasi produk dan hasil perikanan ekspor maupun impor,” ujar Tari.
Disamping keberhasilannya dalam mendukung pencapaian kinerja program NLE, Tari menyebut BKIPM-KKP melalui penerapan Sistem Single Submission Kepabeanan dan Karantina (SSm QC), telah berhasil melakukan efisiensi biaya mencapai 191,32 milyar (33,48 persen), dan rata-rata efisiensi waktu sebesar 22,37 persen. Terobosan yang telah dilakukan BKIPM-KKP dalam layanan SSm Pabean Karantina yaitu cukup satu kali submission ke Indonesia National Single Window (INSW).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://investor.id/national/322672/kkp-siapkan-penerapan-ekosistem-logistik-nasional
Salam,
Divisi Informasi