×
Supply Chain Indonesia Video Channel
QUESTIONS? CALL: +62 22 720 5375 +62 821 1515 9393

Supply Chain Indonesia

Supply Chain Indonesia

Lembaga Pendidikan, Pelatihan, Konsultasi, Penelitian, Pengkajian & Pengembangan Logistik

+62227205375
Email: sekretariat@SupplyChainIndonesia.com

SUPPLY CHAIN INDONESIA
Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

  • BERANDA
  • PROFIL
  • AGENDA
    • Agenda 2022
    • Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • SCM Maritime Sector
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
    • E-Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • SCM Maritime Sector
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
  • OPINI
  • UNDUH
    • Paparan SCI
    • Infografis
    • Data Logistik
    • Kementerian dan Lembaga
    • Asosiasi dan Lembaga Non-Pemerintah
    • Seminar dan Konferensi
    • Forum Diskusi
    • Materi Pembelajaran
      • ERP
      • Manajemen Logistik
      • Sistem Transportasi dan Distribusi
      • Supply Chain Management
      • Manajemen Persediaan
    • Peraturan Perundangan
      • Undang-Undang
      • Peraturan Presiden
      • Peraturan Gubernur
      • Peraturan Pemerintah
      • Kementerian Pekerjaan Umum
      • Kementerian Perdagangan
      • Kementerian Perhubungan
      • Kementerian Pertanian
      • Kementerian Keuangan
      • Badan Nasional Penanggulangan Bencana
      • Kementerian Perindustrian
      • Kementerian Kesehatan
  • HUBUNGI KAMI
COMPANYPROFILE
Supply Chain Indonesia
Friday, 25 August 2017 / Published in Catatan

Analisis dan Rekomendasi SCI atas Program Tol Laut

Oleh: Setijadi | Chairman Supply Chain Indonesia

Supply Chain Indonesia (SCI) mendukung Pemerintah dalam Program Tol Laut yang dilatarbelakangi disparitas harga yang cukup tinggi antara wilayah barat dan timur Indonesia.

Pada tahun 2016, Pemerintah telah menetapkan enam trayek tol laut tahap pertama, yaitu: T1: Tanjung Perak – Wanci – Namlea – Wanci – Tanjung Perak, T2: Tanjung Perak – Kalabahi – Moa – Saumlaki – Moa – Kalabahi – Tanjung Perak, T3: Tanjung. Perak – Calabai (Dompu) – Maumere – Larantuka – Leweoleba – Rote – Sabu – Waingapu – Sabu – Rote – Lewoleba – Larantuka – Maumere – Calabai (Dompu) – Tanjung Perak, T4: Tanjung Perak – Bau Bau – Manokwari – Bau Bau – Tanjung Perak, T5: Makassar – Tahuna – Lirung – Tahuna – Makassar, dan T6: Tanjung Priok – Natuna – Tanjung Priok.

Selanjutnya, pada tahun 2017 ditetapkan tujuh trayek berikutnya, yaitu: T7: Tanjung Priok – Enggano – Mentawai – Enggano – Tanjung Priok, T8: Tanjung Perak – Belang Belang – Sangatta – P. Sebatik – Tanjung Perak, T9: Tanjung Perak – Kisar (Wonrelli) – Namrole – Kisar (Wonrelli)  – Tanjung Perak, T10: Makassar – Tidore – Tobelo – Morotai – P. Gebe – Maba – P. Gebe – Morotai – Tobelo – Tidore – Makassar, T11: Tanjung Perak – Dobo – Merauke – Dobo – Tanjung Perak, T12: Makassar – Wasior – Nabire – Serui – Biak – Serui – Nabire – Wasior – Makassar, dan T13: Tanjung Perak – Fakfak – Kaimana – Timika – Fakfak – Tanjung Perak.

Pemerintah memberikan penugasan kepada perusahaan BUMN dalam pengoperasian enam trayek tol laut tahun 2016. Untuk tahun 2017, Pemerintah membuka keterlibatan perusahaan-perusahaan swasta dalam pengoperasian tujuh trayek tersebut. SCI mengapresiasi langkah Pemerintah yang melibatkan pihak swasta ini.

Berdasarkan analisis SCI, terdapat sejumlah kendala implementasi Program Tol Laut, antara lain: infrastruktur pelabuhan yang masih kurang, jumlah dan kondisi kapal kurang memadai, dan ketidakseimbangan muatan antara wilayah barat dan timur Indonesia.

Ketidakseimbangan muatan menjadi faktor utama penyebab inefisiensi dan biaya tinggi dalam pelayaran Tol Laut. Langkah Pemerintah cukup tepat dengan memberikan subsidi dalam tahap awal implementasi Tol Laut.

Kapasitas kosong dalam pelayaran balik dari kawasan timur seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mendorong pengiriman berbagai komoditas dari wilayah tersebut. Misalnya komoditas perikanan di empat Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI), yaitu WPPNRI 714 yang mempunyai potensi sebesar 431.069 ton, WPPNRI 715 sebesar 631.703 ton, WPPNRI sebesar 478.765 ton, WPPNRI 717 sebesar 603.688 ton, dan WPPNRI 718 sebesar 1.992.73 ton. Di lain sisi, sebagian besar lokasi industri perikanan (sekitar 43%) justru berada di Pulau Jawa.

Hingga saat ini pemanfaatan kapasitas kosong tol laut dari kawasan timur Indonesia untuk komoditas perikanan hanya baru tiga trayek, yaitu: T2, T8, dan T13.

Selain dampak berupa penurunan biaya distribusi barang di kawasan timur Indonesia, efisiensi logistik dalam Program Tol Laut diharapkan akan mendorong pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan industri di wilayah tersebut. Dalam jangka menengah dan panjang, hal ini akan mendorong peningkatan volume barang dari kawasan timur Indonesia. Jika hal ini tercapai, maka operasional Tol Laut akan efisien, sehingga subsidi akan dapat dicabut secara bertahap.

 

Bandung, 23 Agustus 2017

Setijadi
Chairman

Supply Chain Indonesia
www.SupplyChainIndonesia.com

 

Download Catatan ini:

  Catatan SCI - Analisis dan Rekomendasi SCI atas Program Tol Laut (474.3 KiB, 200 hits)

 

 

Komentar

comments

Tagged under: Catatan, Catatan Logistik, catatan SCI, distribusi, Konsultasi, Logistics, LOGISTIK, Logistik Indonesia, pelatihan, Penelitian, pengembangan, Pengkajian, Pergudangan, Program Tol Laut, rantai pasok, Supply Chain, Supply Chain Indonesia, Tol Laut, transportasi

What you can read next

Orientasi dan Penguatan Logistik Domestik dalam Menghadapi Ancaman Resesi 2023
Implementasi Sistem Logistik Ikan Nasional sebagai Solusi Persoalan Sektor Perikanan
Perlu Evaluasi dan Perbaikan Strategi Pengembangan Logistik Indonesia

Recent Posts

  • Dua Kapal Tol Laut Angkut 1.400 Ton Beras Bulog ke NTT

    Jakarta – Kementerian Perhubungan melalui...
  • Terjaring Razia, Satu Truk ODOL di Tilang

    TBNews, MANNA – Satu unit pengendara truk ...
  • Jelang Lebaran, Aktivitas Bongkar Muat Naik 12,5 Persen

    JawaPos.com – Menjelang Lebaran, arus angkutan ...
  • Proyek Kereta Api Surabaya akan Aktifkan Rel Mati untuk Hubungkan Kawasan Industri Jatim

    TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah Provinsi J...
  • Tiga Dekade: Third Party Logistics (3PL) dari Masa ke Masa

    Oleh: Putu Franciska Fajarini, S.Log., M.S.M.Ju...
  • GET SOCIAL

Copyright © 2017, SUPPLY CHAIN INDONESIA | Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

TOP
WhatsApp chat