Latar belakang rencana tersebut adalah kemacetan yang kian hari kian parah di ruas jalan tol tersebut. Akibatnya, jalan tol yang seharusnya bebas hambatan menjadi lahan parkir kendaraan karena macet.
Truk logistik lantas dituding sebagai biang keroknya. Ukuran yang besar dan kecepatan yang lambat membuat volume kendaraan bertumpuk dan memicu kemacetan.
Kondisi ini paling sering terjadi pada jam sibuk saat pekerja dari luar Jakarta pada saat bersamaan bergegas menuju pusat kota untuk mengejar jam masuk kantor.
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di bawah Kementerian Perhubungan akhirnya mengusulkan truk logistik dilarang beroperasi pada jam sibuk tersebut.
Wacana tersebut sontak menuai protes dari pelaku usaha. Kyatmaja Lookman, Direktur Utama PT Lookman Djaja tak akan setuju dengan ide tersebut.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Sabtu, 16 September 2017
Salam,
Divisi Informasi