JAKARTA – Ketidakseimbangan arus muatan antara barat dan timur dalam pelaksanaan tol laut masih menyebabkan biaya logistik di Indonesia masih tinggi.
Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengatakan perlunya penentuan atau pemisahan pintu ekspor-impor berdasarkan negara tujuan dan asal.
Dia menyebutkan Pelabuhan Kuala Tanjung dapat berperan sebagai pintu wilayah barat yang dikhususkan bagi negara Eropa, Timur Tengah, Asia, dan sebagainya.
Dia menjelaskan ada tujuh pelabuhan utama yang bisa dilewati sebagai jalur tol laut, yakni Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Batam, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Bitung dan Pelabuhan Sorong.
Dia juga mengusulkan pelabuhan di Papua bisa dimanfaatkan sebagai pintu masuknya impor daging sapi dari Australia.
BELUM BEREFEK
Penanaman modal di Pelabuhan, paparnya, masih belum menjadi perhatian pemerintah. Padahal, investasi infrastruktur miliaran dolar AS telah dilakukan tetapi belum memberikan efek.
Dia memperhitungkan setiap US$1 investasi yang ditanamkan pada infrastruktur akan memberikan dampak pada transportasi senilai US$3.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 3 Juli 2015