Jakarta (BeritaTrans.com) – Sudah sekian lama performa logistik nasional tidak menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan walaupun sudah berbagai macam cara dilakukan oleh Pemerintah. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Asoasiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Bidang Distribusi dan Logistik Kyatmaja Lookman di Jakarta, Senin (16/10/2017).
“Masalahnya ada beberapa hal yang mendasari kondisi ini. Logistik kita tidak bisa dibandingkan dengan Singapura karena Singapura adalah Transhipment HUB itu artinya segala aktifitas banyak dilakukan di dalam pelabuhan, sedikit sekali yang dilanjutkan ke daratan,” tutur Kyatmaja.
Namun begitu logistik nasional mungkin bisa dibandingkan dengan Belanda. Walaupun Belanda adalah transhipment hub untuk Eropa, tetapi Belanda harus menyalurkan 12 juta teus dari pelabuhan ke daratan Eropa.
“Bila dibandingkan dengan Indonesia yang hanya 6 juta Teus dan 70% nya di Jabodetabek volume, di sana (Belanda) 3x lipatnya, tapi tampaknya tidak pernah ada kemacetan yang berarti,” kata dia.
Menurutnya, ada perbedaan yang sangat mencolok dengan Indonesia, yakni perkembangan sistem di hinterland. Itu artinya setiap ada penambahan kapasitas di pelabuhan harus dibangun secara terintegrasi serapannya ke daratan tidak hanya bangun pelabuhan saja.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi