Arus Barang:
Laju Clearance Dokumen Masih Rendah
Jakarta – Tingkat penyelesaian dokumen (clearance) surat perintah pengeluaran barang oleh instansi Bea dan Cukai di Pelabuhan Tanjung Priok masih rendah.
Tingkat penyelesaian terhadap peti kemas impor kategori jalur merah dari Jakarta Intenational Container Terminal dan Terminal Peti Kemas Koja yang sudah diperiksa fisik atau behandle pada hari yang sama masih rendah, rata-rata hanya 18%-22% dari total peti kemas yang diperiksa setiap hari.
Kondisi ini menyebabkan akumulasi peti kemas yang sudah diperiksa fisik akhirnya menumpuk terlalu lama di lokasi behandle atau lini 1 terminal peti kemas, sehingga memacu tingginya dwelling time di pelabuhan itu.
Menanggapi masalah dwelling time yang terjadi di pelabuhan Tanjung Priok, Rudy Sangian, konsultan senior Supply Chain Indonesia (SCI) memberikan simulasi perhitungan mengenai hal tersebut.
Rudy, dalam pernyataan pers pada Minggu (7/7), mengatakan penentuan dwelling time harus mempertimbangkan lonjakan TEUs per periodik dengan throughput storage capacity berdasarkan luas lahan, kemampuan alat, kemampuan manajerial terminal peti kemas dalam perencanaan dan operasional, serta profil kargo di dalam kontainer.
Sumber Bisnis Indonesia, edisi Senin 8 Juli 2013