IDXChannel — Data Kementerian Keuangan tahun 2019 mencatat bahwa biaya logistik di Indonesia masih tergolong mahal yaitu mencapai 23,5% dari produk domestik bruto (PDB).
Chief Commercial Officer SiCepat Ekspres, Imam Sedayu mengatakan, dengan data yang disampaikan, layanan ekspedisi SiCepat Ekspres memiliki strategi untuk mendukung UMKM naik kelas dan keluar dari persoalan mahalnya biaya logistik.
“Untuk menyeimbangkan biaya logistik yang murah bagi pelaku Umkm atau pra penyedia jasa adalah kuncinya di inovasi, bagaimana kita bisa meng-create produk apa yang sesuai dan diinginkan sesuai demand dari masyarakat dan terus kita tingkatkan,” kata Chief Commercial Officer SiCepat Ekspres Imam Sedayu dalam program Economic Outlook IDX Channel, Rabu (15/12/2021).
Imam Sedayu mengatakan Sicepat memiliki berbagai produk layanan logistik delivery service yang disesuaikan harga dan jumlah kuantitasnya.
“Semua program inovasi kita inilah yang kita buat terus kita tingkatkan Untuk menjawab segala permasalahan misalnya di e-commerce atau online shop bagi pelaku umkm yang masih pemula dan keberatan untuk mengirim barang ke berbagai daerah misalnya kita ada pelayanan Halu ,” ujarnya.
Dengan demikian, untuk laba dan pencapaian di tahun 2021 dengan produk efisiensi bisa terus meningkat dan banyak diminati dan menumbuhkan kontribusi lebih dari 25 Persen.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.idxchannel.com/economics/biaya-logistik-masih-mahal-sicepat-terapkan-strategi-untuk-bantu-umkm
Salam,
Divisi Informasi