JAKARTA – Sebanyak tiga unit truk pengangkut barang dan peti kemas yang beroperasi di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi sasaran amuk massa saat aksi demontrasi buruh pada Selasa (24/11).
Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) DKI Jakarta Mustadjab Susilo Basuki mengatakan akibat peristiwa itu tiga unit truk yang dioperasikan PT Kartika dan PT Dunia Ekspress (Dunex) mengalami kerusakan. Kerusakan itu berupa kaca depan truk pecah karena dilempari batu.
“Kami mendesak adanya pengamanan terpadu untuk memberikan kepastian usaha truk dari dan ke pelabuhan saat demontrasi berlangsung. Kalau begini kondisinya pengusaha tidak mau mengoperasikan armada ketimbang rugi karena truk mereka dirusak,” ujarnya di sela-sela Rapat Pimpinan Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta, Rabu (25/11).
Dia mencatat pengusaha angkutan barang dan peti kemas dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok menderita kehilangan pendapatan sekitar Rp22 miliar akibat aksi demonstrasi yang memblokasi pos 9 sebagai pintu masuk utama ke pelabuhan.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta Widijanto mengatakan pengusaha forwarder juga terkena dampak atas aksi demo buruh kemarin karena pengiriman barang di luar Pelabuhan Tanjung Priok terganggu.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 26 November 2015