×
Supply Chain Indonesia Video Channel
QUESTIONS? CALL: +62 22 720 5375 +62 821 1515 9393

Supply Chain Indonesia

Supply Chain Indonesia

Lembaga Pendidikan, Pelatihan, Konsultasi, Penelitian, Pengkajian & Pengembangan Logistik

+62227205375
Email: sekretariat@SupplyChainIndonesia.com

SUPPLY CHAIN INDONESIA
Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

  • BERANDA
  • PROFIL
  • AGENDA
    • Agenda 2023
    • Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • Warehouse Management
    • E-Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
      • Supply Chain Risk Management
      • Dangerous Goods Handling for Multimode Transport
      • Ahli Kepabeanan
  • OPINI
  • UNDUH
    • Paparan SCI
    • Infografis
    • Data Logistik
    • Kementerian dan Lembaga
    • Asosiasi dan Lembaga Non-Pemerintah
    • Seminar dan Konferensi
    • Forum Diskusi
    • Materi Pembelajaran
      • ERP
      • Manajemen Logistik
      • Sistem Transportasi dan Distribusi
      • Supply Chain Management
      • Manajemen Persediaan
    • Peraturan Perundangan
      • Undang-Undang
      • Peraturan Presiden
      • Peraturan Gubernur
      • Peraturan Pemerintah
      • Kementerian Pekerjaan Umum
      • Kementerian Perdagangan
      • Kementerian Perhubungan
      • Kementerian Pertanian
      • Kementerian Keuangan
      • Badan Nasional Penanggulangan Bencana
      • Kementerian Perindustrian
      • Kementerian Kesehatan
  • HUBUNGI KAMI
COMPANYPROFILE
Supply Chain Indonesia
Thursday, 30 October 2014 / Published in Catatan

Dampak Kenaikan Harga BBM: Biaya Operasional Transportasi Bisa Meningkat 12%-13%

Oleh: Setijadi | Chairman at Supply Chain IndPak Setijadi Baju Garis-garisonesia

Pemerintah akan menaikkan harga BBM sebelum 1 Januari 2015 untuk mengurangi beban subsidi. Kenaikan harga BBM ini akan berdampak terhadap biaya operasional sektor transportasi.

Supply Chain Indonesia (SCI) telah melakukan analisis dampak kenaikan harga BBM, khususnya solar, terhadap biaya “operasional” transportasi. Analisis dilakukan terhadap armada Golongan III pada rute Jakarta-Surabaya. Analisis perhitungan tersebut sudah memasukkan biaya-biaya supir, maintenance, depresiasi armada, asuransi, serta administrasi dan manajemen. Analisis dilakukan dengan menganggap kenaikan hanya terjadi untuk harga BBM, sedangkan biaya-biaya lainnya tersebut tetap.

Hasil analisis menunjukkan bahwa kenaikan harga BBM solar dari Rp 5.500 (per liter) menjadi Rp 6.500 akan menaikkan biaya operasional sekitar 4%; kenaikan menjadi Rp 7.500 akan menaikkan biaya operasional sekitar 8%-9%; dan kenaikan menjadi Rp 8.500 akan menaikkan biaya operasional sekitar 12%-13%.

Pada kenyataannya, kenaikan BBM akan berdampak terhadap kenaikan beberapa biaya dan harga lainnya. Perusahaan transportasi (trucking) akan memperhitungkan kenaikan beberapa biaya dan harga tersebut, serta kenaikan tarif tol, biaya penyeberangan, dan lain-lain. Diperkirakan, apabila harga solar naik menjadi Rp 8.500, perusahaan transportasi akan menaikkan biaya transportasi yang dibebankan kepada penggunanya sekitar 20%-25%.

Di lain sisi, sektor transportasi Indonesia menghadapi beberapa permasalahan, antara lain:

  1. Kondisi infrastruktur dan fasilitas pelayanan logistik yang tidak memadai yang berdampak terhadap waktu transportasi dan produktivitas armada. Sebagai contoh, produktivitas armada antara Cikarang – Pelabuhan Tanjung Priok saat ini sangat rendah, terutama karena kemacetan dan antrean. Armada hanya bisa mencapai 14-20 trip/bulan, jadi kurang dari 1 trip/hari. Dengan jarak Cikarang – Pelabuhan Tanjung Priok hanya sekitar 40 km, seharusnya produktivitas armada bisa 2-3 trip/hari.
  2. Kondisi sarana transportasi, terutama truk. Sebagian besar truk yang beroperasi saat ini memang berumur tua, sehingga produktivitasnya rendah dan biaya pemeliharaan (maintenance) tinggi. Diperlukan biaya peremajaan yang tinggi. Sebagai contoh, jumlah truk yang beroperasi di Pelabuhan Tanjung Priok dan berumur lebih dari 10 tahun sekitar 12.000 armada. Dengan kebutuhan dana peremajaan truk sebesar Rp 1 milyar/unit, maka untuk jumlah tersebut diperlukan dana peremajaan sebesar Rp 12 triliun.
  3. Ekonomi biaya tinggi, terutama karena berbagai pungutan, baik resmi maupun tidak resmi. Pungutan bisa terjadi dalam proses birokrasi maupun di lapangan.

SCI merekomendasikan beberapa kebijakan berkaitan dengan kenaikan harga BBM sebagai berikut:

  1. Pengalihan subsidi BBM untuk pengembangan infrastruktur. Diperlukan peningkatan nilai investasi infrastruktur di Indonesia yang saat ini sekitar 5% menjadi 7,5%-10% dari PDB. Dengan nilai tersebut, Indonesia baru akan dapat mulai menyamai investasi infrastruktur di India (sekitar 7,5% PDB) dan di China (sekitar 10% PDB).
  2. Pengalihan subsidi BBM dalam bentuk insentif, misalnya untuk peremajaan armada truk dengan bunga rendah agar sektor transportasi Indonesia lebih kompetitif. Sampai saat ini, truk dianggap barang komersial (bukan investasi), sehingga dikenai bunga tinggi.
  3. Perbaikan proses dan fasilitas infrastruktur pelayanan logistik, misalnya di pelabuhan dan penyeberangan, untuk mempercepat arus barang dan armada.
  4. Penegakan hukum untuk memangkas ekonomi biaya tinggi dalam transportasi barang. Pemerintah sebaiknya membuka suatu layanan pengaduan (hot line center) mengingat berbagai pungutan tersebut cukup marak.

Komentar

comments

Tagged under: INFRASTRUKTUR, kenaikan bbm, Subsidi BBM

What you can read next

Perkuat Logistik dan Rantai Pasok untuk Daya Saing Produk Lokal
Alternatif Moda Transportasi Untuk Distribusi Komoditas Bahan Pokok
Perlu Evaluasi dan Perbaikan Strategi Pengembangan Logistik Indonesia

1 Comment to “ Dampak Kenaikan Harga BBM: Biaya Operasional Transportasi Bisa Meningkat 12%-13%”

  1. Setijadi says :
    December 30, 2014 at 3:17 pm

    Pak Denny & Bu Joyce, mohon maaf, saya terlambat membalas…

    Berikut breakdown komponen biaya untuk truk wingbox rute Jakarta-Surabaya
    – Fuel = 32%
    – Manpower = 10%
    – Maintenance = 12%
    – Adm & Mgt Fee = 24%
    – Insurance = 3%
    – Depreciation = 19%

    Semoga bermanfaat

Recent Posts

  • ODOL Ugal-Ugalan Bikin Ngeri, Pengamat Bilang Biaya Logistik Tinggi Jadi Pemicu

    Otomotifnet.com – Seperti diberitaka...
  • Memperkuat Pengawasan dan Penanganan Barang Berbahaya di Pelabuhan

    Jakarta, Portonews.com – Kementerian Perhu...
  • Pemerintah Pertimbangkan Tambah Frekuensi Kapal Pengangkut Ternak

    MATARAM-Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (D...
  • Apindo Komitmen Memajukan UMKM

    Dukung program Pemprov Sumbar dalam menciptakan...
  • Ekonomi Jatim Tumbuh tapi Sektor Ekspor-Impor Turun

    SURYAMALANG.COM, MALANG – Perwa...
  • GET SOCIAL

Copyright © 2017, SUPPLY CHAIN INDONESIA | Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

TOP
WhatsApp chat